SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Sukarelawan pasangan calon (paslon) nomor urut 02 pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, membantah telah memasang spanduk maupun selebaran lain berbentuk hardcopy yang menginformasikan kegiatan salat Jumat Prabowo di Masjid Kauman Semarang, Jumat (15/2/2019).

Meski demikian, kelompok anak muda yang menamakan diri Milenial Terdepan Prabowo-Sandi (Mantaps) Jateng itu mengaku jika informasi yang tersebar di media sosial (medsos), seperti Instagram, merupakan kreasi mereka.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Kami tidak pernah sekalipun membuat informasi yang berbentuk hardcopy, kalau lewat medsos iya di akun  @mantapsjateng,” ujar pengelola akun Instagram @mantapsjateng, Novian Dwi, saat dijumpai Semarangpos.com di Hans Café, Kota Semarang, Kamis (14/2/2019) malam.

Novian juga membantah jika informasi yang diunggah di Instagram itu berbau politis karena tidak ada kata-kata bernuansa kampanye maupun ajakan untuk memilih Prabowo pada Pilpres 2019.

“Jangankan kata-kata bernada kampanye, mencantumkan nama Prabowo sebagai capres pun kami tidak. Kami hanya menginformasikan kalau Pak Prabowo akan ke Semarang dan salat Jumat di Masjid Kauman. Itu penting bagi fans-nya Pak Prabowo dan bagus kalau akhirnya banyak yang salat Jumat,” terang Novian.

Dalam postingan @mantapsjateng memang tidak ada kata-kata berbau kampanye. Postingan bergambar Prabowo yang tengah mengenakan peci hitam dan baju warna putih itu bertuliskan,’Hadiri..!! Shalat Jumat Bersama Prabowo Subianto, Jumat 15 Februari 2019, Mesjid Kauman, Semarang’ dan tertera logo Mantaps Jateng.

Namun, postingan tersebut saat ini telah dihapus atas permintaan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi karena khawatir memicu polemik.

Rencana Prabowo yang akan menjalankan ibadah salat Jumat di Masjid Kauman Semarang itu sempat memicu polemik. Ketua Takmir Masjid Kauman, KH Hanief Ismail, menyatakan keberatan atas rencana Prabowo itu karena diduga berbau politis.

Dugaan Rais Syuriah Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang itu tak terlepas dari informasi yang diperoleh terkait adanya spanduk di jalanan dan kampus yang berisi ajakan kepada massa pendukung Prabowo untuk salat Jumat di Masjid Kauman.

Wakil Ketua Mantaps Semarang, Rian Diva Subagyo, mengaku telah memerintahkan anggotanya untuk mencari keberadaan spanduk yang dikeluhkan Ketua Takmir Masjid Kauman Semarang. Namun, pencarian itu berakhir tanpa hasil alias nihil.

“Kami sudah lakukan pencarian begitu ada kabar terkait spanduk itu. Kami bahkan cari di beberapa kampus. Tapi, kami tak menemukan satu pun seperti yang dikeluhkan pak kiai [Hanief Ismail]. Kalau pun ada itu bukan dari kami,” ujar Rian.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya