SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, LOMBOK UTARA&nbsp;</strong>&mdash; Seorang sukarelawan PMI yang membantu korban <a href="http://news.solopos.com/read/20180823/496/935664/jokowi-janji-akan-datangi-lagi-korban-gempa-lombok">gempa bumi</a> di Dusun Lokorangan, Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Afni Fastabiqul Strata Utama, 26, meninggal dunia, Jumat (24/8/2018) sekitar pukul 07.30 Wita.</p><p>Pria yang tergabung dalam Tim Water And Sanitation Hygine (WASH) PMI asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng) itu meninggal dunia saat tertidur.</p><p>Koordinator Tim WASH PMI, Sukri, mengaku sempat membangunkan pria yang akrab disapa Tata tersebut. "Kami terbiasa setiap pagi saling membangunkan teman-teman untuk sarapan, bersih-bersih, dan bersiap untuk bertugas. Saat dibangunkan, Tata saat itu masih sadar, tetapi ia kembali tidur. Saya pikir mungkin dia masih butuh tidur karena toh hari masih pagi," ujarnya seperti dikutip dari <em>Kantor Berita Antara</em>.</p><p>Pada Pukul 07.19 Wita, lanjut Sukri, teman-temannya kembali membangunkan Tata yang belum juga terbangun. Betapa terkejutnya mereka saat menyadari bahwa Tata tidak merespons dan nadinya sudah tak lagi berdenyut.</p><p>Tim WASH lalu bergegas menghubungi Tim Medis PMI yang berada di Posko PMI Rest Area Kayangan. Tata pun segera dibawa ke Puskesmas Gangga di Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara, menggunakan ambulans, untuk mendapatkan pertolongan medis.</p><p>Dalam perjalanan menuju puskesmas, tim medis PMI sempat melakukan pijat jantung dan pengecekan ulang respons dari Tata. Namun demikian, salah satu sukarelawan untuk korban <a href="http://news.solopos.com/read/20180823/496/935647/ribuan-korban-gempa-lombok-gelar-salat-taubat">gempa bumi di Lombok</a> itu sudah tak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.</p><p>Tim medis PMI memperkirakan Tata sudah meninggal dunia sejak di tenda Tim WASH PMI di Desa Kayangan, Kecamatan Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Saat tim dokter di puskesmas kembali melakukan pemeriksaan, mereka juga menyatakan bahwa Tata sudah meninggal dunia. Puskesmas Gangga kemudian mengeluarkan pernyataan resmi bahwa Tata meninggal dunia pukul 07.30 Wita.</p><p>"Hari ini jenazah Afni Fastabiqul Strata Utama akan dibawa ke Markas PMI NTB di Mataram untuk acara pelepasan resmi dan doa bersama oleh Pengurus dan para relawan. Selanjutnya jenazah akan diterbangkan ke Semarang untuk dimakamkan di kota kelahirannya di Pekalongan," kata Sukri.</p><p>Meninggalnya sukarelawan PMI yang membantu korban <a href="http://news.solopos.com/read/20180820/496/935262/begini-dahsyatnya-gempa-lombok-69-sr">gempa bumi di Lombok</a> itu juga memicu duka dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. Melalui akun Twitternya, @Sutopo_PN, menyampaikan ucapan duka citanya.</p><p>"Keluarga besar BNPB dan BPBD turut berdukacita untuk saudara kami, Afni Fastabiq Strata. <em>Relawan</em> PMI yang meninggal dunia disaat menangani tanggap darurat gempa Lombok. Semoga amal ibadahnya diterima dan mendapatkan kebahagiaan abadi di pangkuan Allah SWT. <em>Aamiin</em>," tulis Sutopo.</p><p>Selama menjadi sukarelawan di Tim WASH PMI untuk korban gempa bumi di Lombok, Tata bertugas mengantarkan air bersih kepada para korban gempa bumi. Ia bertugas menyalurkan air bersih di beberapa daerah di Kabupaten Lombok Utara.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya