Solopos.com, SOLO – Sukarelawan medis yang akan bertugas menangani penyakit virus corona (Covid-19) akan menjalani pelatihan dan sertifikasi terlebih dahulu. Mereka akan dipanggil sesuai dengan permintaan rumah sakit baik rujukan maupun darurat corona.
Koordinator Sukarelawan Gugus Tugas Percepatan Penaganagan Covid-19, Andre Rahadian, mengatakan per 29 Maret 2020 pukul 17.00 WIB, jumlah sukarelawan terdaftar sebanyak 8.763 orang. Mereka terdiri atas 1.901 sukarelawan medis dan tenaga kesehatan lainnya serta 6.862 sukarelawan non medis.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Corona Mewabah, Haruka Eks JKT48 Pulang ke Jepang Demi Nenek
Secara terperinci, sukarelawan medis corona itu terdiri atas administrasi rumah sakit 9 orang, apoteker 11 orang, dokter umum 21 orang, dan kesehatan masyarakat 19 orang.
Selain itu, masih ada perawat 200 orang, psikolog 2 orang, teknisi laboratoirum 38 orang, dan 1.601 keahlian lainnya.
Update! Pasien Positif Corona Indonesia Tembus 1.414 Kasus, Jateng Tambah 17
Sedangkan, sukarelawan non medis corona lainnya terdiri atas ahli gizi 4 orang, bidan 13 orang, dapur umum 13 orang, logistik 97 orang, dan sopir/tim ambulans 52 orang serta teknisi mesin dan kelistrikan 8 orang.
Masih ditambah, tenaga administtasi umum 62 orang, tenaga kesehatan umum 14 orang, tenaga kesehatan lingkungan 18 orang, tenaga sanitarian 4 orang, tenaga teknis kefarmasian 2 orang, dan keahlian lainnya 6.575 orang.
Jadwal Pemadaman Listrik di Sragen, Selasa (31/3/2020)
“Sukarelawan yang sudah mendaftar akan kami kirimkan konfirmasi sesegera mungkin,” kata Andre saat memberikan keterangan yang disiarkan secara streaming melalui akun Youtube BNPB Indonesia, Senin (30/3/2020).
Ikut Pelatihan dan Sertifikasi
Jekek: Pemudik Wonogiri Belum Tentu Bawa Virus Corona
Andre menjelaskan prioritas pemanggilan dan pengerahan sukarelawan adalah untuk kebutuhan medis. Sukarelawan medis corona itu akan dikumpulkan oleh BPP SDM Kesehatan untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi.
“[Mereka] akan memulai tugas saat ada permintaan dari rumah sakit-rumah sakit baik rujukan maupun darurat di seluruh Indonesia,” ujar dia.
Cari Anak Hanyut Asal Klaten, Tim SAR Karanganyar Temukan Mayat Lain Di Bengawan Solo
Sedangkan, untuk sukarelawan non medis akan menjadi prioritas berikutnya. Mereka akan bertugas berkaitan dengan pengelolaan rumah sakit.
Selain itu, mereka juga dilibatkan dalam distribusi logistik yang akan segera diaktifkan bersama gugus tugas yang ada di BNPB.