SOLOPOS.COM - Infografis Contact Tracing (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO – Para sukarelawan di desa/kelurahan bakal dilibatkan untuk membantu proses 3 T  Covid-19 yakni tracing, testing dan treatment dalam penerapan New Jogo Tonggo. Langkah ini bagian dari upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 di Sukoharjo.

Penerapan program Jogo Tonggo Jilid II atau New Jogo Tonggo diatur dalam surat edaran (SE) Bupati Sukoharjo No 400/370/2021. Yakni tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Corona Virus Disease di Tingkat Desa dan Kelurahan. Aturan itu diterbitkan menindaklanjuti kebijakan pelaksanaan PPKM mikro sesuai instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam aturan tersebut disebutkan posko tingkat desa memiliki empat fungsi yakni pencegahan, penanganan, pembinaan dan pendukung pelaksanaan penanganan Covid-19 di desa/kelurahan. Posko tingkat desa diketuai kepala desa/lurah dibantu aparat desa dan melibatkan pengurus rukun tetangga/rukun warga (RT/RW).

“Sukarelawan New Jogo Tonggo meliputi anggota karang taruna, dasawisma, pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK). Mereka bisa membantu Satgas Covid-19 tingkat desa/kelurahan dalam melaksanakan 3 T di wilayahnya masing-masing,” kata Penjabat (Pj) Sekda Sukoharjo, Budi Santoso, saat berbincang dengan Espos di Menara Wijaya, Selasa (16/2/2021).

Baca juga1 Dekade Wardoyo Jadi Bupati, Jalan Mulus di Sukoharjo Cuma Tambah 6 Km Per Tahun

Budi menyebut Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo terus menggenjot pemeriksaan spesimen uji swab. Ini guna memenuhi standar minimum yang ditetapkan World Health Organization (WHO). Upaya deteksi dini tersebut berupa rapid test atau tes cepat dan uji swab dengan metode polymerase chain reaction atau PCR.

Rapid test bagian dari 3 T Covid-19 dilakukan untuk mengukur antibodi tubuh terhadap virus. Upaya deteksi dini menggunakan rapid test dan uji swab telah dilakukan sejak awal pandemi Covid-19 pada akhir Maret 2020. “Jumlah spesimen yang telah diperiksa di laboratorium sebanyak 26.849 orang. Sedangkan jumlah total pemeriksaan rapid test sebanyak 42.476 orang,” ujar dia.

Baca jugaWaduh, Ada Klaster Covid-19 di 3 Pondok Pesantren di Boyolali

3 T Covid-19

Kontak erat lini pertama pasien positif bakal menjalani uji swab untuk memastikan apakah terpapar Covid-19 atau tidak. Begitu pula apabila masyarakat yang menjalani rapid test dengan hasil reaktif maka harus menjalani uji swab. Kontak erat pasien positif berdarkan hasil tracing atau pelacakan bisa menjalani uji swab di puskesmas. Pelaksanaan 3 T untuk memudahkan dan mempercepat pelacakan kontak erat sekaligus memutus mata rantai penularan Covid-19.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, meminta masyarakat konsisten mematuhi pembatasan aktivitas dan mobilitas. Ini guna menekan laju persebaran pandemi Covid-19 dan angka kematian atau mortality rate pasien positif.

Yunia meyakini penanganan pandemi Covid-19 bisa beriringan dengan pemulihan ekonomi nasional. Aktivitas usaha dan bisnis berjalan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Sehingga tidak mengurangi esensi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya