SOLOPOS.COM - Sayur dan bumbu dapur yang akan dibawa ke lokasi bencana alam tanah longsor dan banjir di Brebes, Selasa (27/2/2018). (Istimewa/Dokumentasi Sukarelawan Ngargoyoso)

Sukarelawan, warga, dan pedagang sayur di Tawangmangu, Karanganyar, mengirim 3 ton sayuran untuk membantu korban bencana Brebes.

Solopos.com, KARANGANYAR — Sukarelawan, warga, dan pedagang di Tawangmangu dan Ngargoyoso, Karanganyar, mengirimkan bantuan logistik untuk korban bencana tanah longsor dan banjir di Brebes, Jawa Tengah. Tiga ton sayuran dikirim untuk membantu warga setempat yang terkena bencana.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tiga ton sayur itu dikirim bersama bumbu dapur. Bantuan sayur dan bumbu dapur diangkut ke Brebes menggunakan dua mobil boks. Sebelumnya, mereka sudah mengirimkan satu ton sayur dan 20 personel sukarelawan dari sejumlah komunitas di lereng Gunung Lawu dan sekitarnya.

Tim pertama berangkat pada Sabtu (24/2/2018) pukul 00.00 WIB. Tim kedua berangkat pada Selasa (27/2/2018) sore. Mereka mengendarai mobil boks.

“Sebanyak 20 personel masih di lokasi bencana. Beberapa orang pulang mengambil logistik tahap kedua [tiga ton sayur dan bumbu dapur] dan pakaian bekas layak pakai. Enam orang berangkat mengendarai mobil boks membawa sayur,” kata Koordinator Tim Sukarelawan yang akrab disapa Mbah Po saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Baca juga:

Sayur dan bumbu dapur merupakan sumbangan warga, pedagang, donatur, dan sukarelawan di Ngargoyoso, Tawangmangu, dan sekitarnya. Bantuan itu di antaranya dari Masyarakat Tawangmangu Peduli [Mantap], Kampung Siaga Bencana [KSB], Tagana Mandiri dari sejumlah wilayah di Jawa Tengah yang bergabung dalam Komando Pasukan Handal (Kopasdal), Tagana Karanganyar, dan lain-lain.

Salah satu anggota Tagana Grobogan yang bergabung dalam Kopasdal, Imawan, menuturkan dia dan sejumlah sukarelawan membantu di dapur umum Pos Tagana Jateng di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Brebes. Pos tersebut untuk penanganan bencana alam tanah longsor.

Lokasi dapur umum berada di belakang rumah Kepala Desa Pasir Panjang. Imawan menyampaikan dapur umum membutuhkan dukungan logistik terutama sayur dan bumbu dapur. Salah satu pertimbangan adalah lokasi bencana alam itu jauh dari pasar tradisional. Selain itu, harga sayur lebih mahal apabila dibandingkan dengan wilayah lain.

“Sayur itu penting. Di sana bukan penghasil sayur maka harganya mahal. Lokasi jauh dari pasar. Kami masak 1.000 bungkus untuk satu kali makan. Kalau sehari berarti 3.000 bungkus. Itu untuk makan sukarelawan dan warga yang membantu proses evakuasi. Kalau pengungsi tersebar dan rata-rata tinggal di rumah kerabat terdekat,” tutur Imawan saat ditanya kondisi dapur umum.

Dia menceritakan proses evakuasi terkendala cuaca. Proses pencarian akan dihentikan apabila hujan turun. Mereka mengantisipasi longsor susulan. Apabila cuaca terang, proses pencarian korban dilakukan hingga sore.

Mbah Po menambahkan sukarelawan Kabupaten Karanganyar akan mendukung kebutuhan logistik hingga operasi pencarian korban bencana alam selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya