SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA—Ketua Umum Lembaga Kerjasama Ekonomi, Sosial dan Budaya Indonesia-China (LIC) Sukamdani Sahid Gitosardjono siang ini, Kamis (10/11) meluncurkan buku Otobiografi dalam dua bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Buku dalam versi bahasa Indonesia berjudul: Sukamdani S.G, Sejarah Perjalanan Hidup Meraih Prestasi, Wujud Sebuah Bakti, sedangkan buku versi bahasa Inggris berjudul: My Life, a Journey to Seize Achievements Dedicated to My Country.
Peluncuran buku tersebut sekaligus ditandai dengan bedah buku yang disampaikan oleh tiga panelist, yakni pengusaha Mochtar Riady, Sugeng Sarjadi dan Siswono Yudohusodo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mochtar dan Siswono pernah bersama -sama dengan Sukamdani menjadi pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia, sedangkan Sugeng Sarjadi adalah pengusaha yang kini aktif di berbagai pergerakan sosial.

Dalam bukunya, Sukamdani menceritakan berbagai sisi dari perjalanan hidupnya sebagai anak desa dan pejuang kemerdekaan, pegawai negeri yang kemudian banting setir menjadi pengusaha penerbitan dan perhotelan.

Buku yang diterbitkan oleh Pustaka Bisnis Indonesia dengan editor Bambang Suharto tersebut menguraikan secara lengkap perjalanan hidup Sukamdani yang memulai karir dari nol.

Sukamdani lahir di Carikan, Jetis Sukoharjo, Jawa Tengah, 83 tahun silam. Sejak bersekolah di tingkat SMP, Sukamdani sudah memiliki penghasilan sendiri yang diperoleh sambil bekerja di kantor Pamong Praja setempat.

Saat berpindah ke Jakarta bersama istri, Juliah,  Sukamdani mulai membangun bisnisnya dengan mendirikan usaha percetakan mulai dari skala kecil kemudian berkembang menjadi percetakan dan penerbitan skala besar, termasuk di antaranya PT Jurnalindo Aksara Grafika dan anak usaha yang menerbitkan harian Bisnis Indonesia, Solopos dan Harian Jogja berkongsi dengan beberapa mitra pengusaha antara lain Ciputra, Soebronto Laras, dan Erick Samola.

Bisnis Sukamdani juga dikenal di bidang pariwisata, pendidikan dan perhotelan. Hingga saat ini Sahid Group sudah memiliki sekitar 27 jaringan hotel Sahid di seluruh Indonesia, selain Universitas Sahid dan Pesantren Modern dan Sekolah Tinggi Islam di wilayah Bogor, Jawa Barat.

Sukamdani yang menjadi salah satu perintis dibukanya kembali hubungan dagang Indonesia dan China itu berhasil menjadi pengusaha yang tangguh berkat bekal pengalaman selama penjadi pejuang perang kemerdekaan, semangat patriotik, bakat organisatoris, dan jiwa wirausaha yang tinggi.

Selain itu, Sukamdani yang pernah menjabat Ketua Umum Kadin Indonesia selama tiga periode, memegang prinsip nilai-nilai luhur dalam kehidupan pribadinya, yakni

“Urip iku nguripi” atau “Hidup itu menghidupi orang lain” dan yang mendasari pengabdian sebagai pengusaha dan tokoh masyarakat.

Peluncuran buku tersebut sebelumnya didahului dengan peresmian Kantor baru LIC yang berlokasi di lantai 5 Apartemen Sahid Sudirman Residence di kawasan Sahid City Jakarta.

Momentum itu dilaksanakan bertepatan dengan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2011, untuk menandai perjalanan proses dibukanya kembali hubungan perdagangan dan diplomatik antara Indonesia dan China serta perjalanan hidup Sukamdani yang penuh perjuangan. (HARIAN JOGJA/**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya