SOLOPOS.COM - Produsen keripik tempe benguk, Joko Setiyanto, bersama anaknya mengemas keripik di rumahnya, Lingkungan Grobog RT 002/RW 004, Kelurahan Wuryorejo, Wonogiri, Jumat (21/5/2021). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI – Kabupaten Wonogiri memiliki sejumlah produk khas, salah satunya tempe benguk, yang belakangan banyak diolah menjadi keripik tempe benguk Wonogiri.

Rasanya yang gurih dan memberikan sensasi beda dibandingkan tempe kedelai, membuat kuliner ini diburu. Apalagi pada momentum Lebaran, penjualan keripik tempe benguk di Wonogiri bisa melonjak lebih dari dua kali lipat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penasaran dengan kuliner gurih satu ini? Solopos.com bakal mengajak kalian melihat lebih dekat sentra produksinya di Lingkungan Grobog, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri.

Baca juga: Lirik Lagu Mencari Cinta - Noah feat BCL

Grobog menjadi sentra produksi keripik tempe benguk sejak belasan tahun lalu. Sebagai informasi, benguk atau Mucuna prurien merupakan salah satu jenis kara. Bijinya berukuran lebih besar dari pada polong-polongan lainnya, seperti kacang gude.

Lingkungan Grobog berada di tepi jalan raya Wonogiri-Pracimantoro atau arah Wisata Waduk Gajah Mungkur atau WGM.

Tidak ada penanda khusus yang menunjukkan lingkungan tersebut merupakan sentra produksi tempe keripik benguk Wonogiri. Hanya satu rumah yang memasang penanda.

Baca juga: Tren Kuliner di Pasar Gede Solo Berubah

Deretan Perajin Keripik Tempe

Melongok lebih dalam, Solopos.com bisa melihat sejumlah rumah yang memproduksi kuliner gurih ini. Di Lingkungan Grobog terdapat dua rukun tetangga atau RT, yakni RT 001 dan 002/RW 004.

Di RT 001 terdapat 31 keluarga, dengan lima keluarga di antaranya memproduksi keripik tempe benguk. Sementara, RT 002 terdapat 35 keluarga. Sebanyak 11 keluarga di antaranya menggeluti usaha tersebut. Usaha pembuatan keripik tempe benguk menjadi sumber pendapatan utama bagi sebagian besar perajin.

Baca juga: PTM Sebentar Lagi, Vaksinasi Tahap 2 Guru Karanganyar Dimulai 31 Mei

Salah satu perajin, Joko Setiyanto, 38, mengatakan usaha keripik tempe benguk Wonogiri ini dimulainya pada 2008 setelah keluar dari tempat kerja di Jogja. Awalnya di lingkungan tersebut ada yang memproduksi keripik tempe kedelai.

Joko berpikir warga Wonogiri selama ini menyukai tempe benguk. Dia meyakini apabila tempe benguk dibikin keripik, warga juga bakal suka.

“Kami punya ide membuat keripik tempe benguk biar beda dari yang lain [tempe kedelai]. Setelah kami coba ternyata laku,” kata pemilik usaha keripik tempe benguk Nindita itu saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (21/5/2021).

Baca juga: Pemprov Jatim Buka 13.496 Lowongan CPNS dan PPPK

Kini banyak pelaku usaha di Lingkungan Grobok yang memproduksi keripik tempe benguk.

Selain membuat keripik tempe benguk para perajin juga memproduksi keripik tempe kedelai. Namun, keripik tempe benguk di masing-masing tempat usaha, diproduksi lebih banyak.

Seiring berjalannya waktu usaha Joko berkembang. Pada hari biasa pada kondisi normal sebelum Covid-19 mewabah dia bisa menjual keripik tempe benguk sebanyak 2.000-an kemasan mika kotak/bulan. Pada momentum Lebaran penjualan meningkat menjadi 4.000-an hingga 5.000-an kemasan mika kotak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya