Suhu Ekstrem Dataran Tinggi Dieng Bekukan Air

<p><strong>Semarangpos.com, JAKARTA &mdash;</strong> Suhu udara sebagian kawasan dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah sepanjang pekan ini terus menurun hingga di bawah titik beku air. Bahkan air dalam botol pun membeku jadi es.</p><p>Fenomena membekunya sebagian Dieng saat kemarau yang disebut warga dengan <em>embun upas</em> atau embun yang membeku itu terpantau semakin ekstrim dalam tiga hari terakhir. &ldquo;Pas Kamis [26/7/2018] subuh kemarin, cek termometer ada yang minus 5, ada yang minus 2, ada yang nol derajat Celcius,&rdquo; ujar tokoh warga yang juga Sekretaris Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah, Sabar Alfarisdi, Jumat (27/7/2018).</p><p>Sedangkan pada Jumat pagi, suhu yang terpantau pada pukul 04.00 WIB-05.00 WIB paling rendah di titik 3 derajat celcius. Sabar menuturkan sebenarnya sudah sejak awal pekan ini penurunan suhu kala subuh semakin ekstrem dirasakan warga.</p><p>Hal itu, katanya, dapat terlihat dari objek-objek yang berada di luar ruangan rumah warga yang mudah sekali membeku. &ldquo;Gelas-gelas atau botol air minum kalau warga pas lupa memasukkan ke dalam rumah, pas dicek pagi harinya pasti sudah membeku,&rdquo; ujar Sabar.</p><p>Selain itu, keran air di dekat ladang yang biasa dipakai menyirami tanaman ketika airnya akan mengucur sebelum pukul 06.00 WIB juga langsung membeku. Bahkan air yang menetesi kemasan kaleng roti pun turut menjadi es.</p><p>Meski air di luar ruang mudah membeku, Sabar menuturkan hal itu tak berdampak dengan kondisi air di dalam rumah. &ldquo;Cuma dingin saja kalau air di dalam rumah, tak sampai mampet gara-gara membeku,&rdquo; ujarnya.</p><p>Sumber air warga Desa Dieng Kulon kebanyakan menggunakan sumur bor. Selama ini, ketika fenomena <em>embun upas</em> datang pada masa puncak kemarau, belum pernah sampai mengganggu sumber air rumah tangga warga. Warga lokal pun tak ada yang sampai sakit, begitu pula kondisi ternak juga tak ada persoalan.</p><p>Hanya saja tanaman seperti kentang atau wortel yang berusia kurang dari sebulan hampir bisa dipastikan gagal panen karena mati terkena <em>embun upas</em> itu. &ldquo;Kalau sudah lewat pukul 06.00 atau sinar matahari keluar, biasanya semua mulai mencair lagi, dan normal lagi,&rdquo; ujarnya.</p><p>Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Setyo Aji Prayoedi menuturkan Jumat (27/7/2018), perkiraan kondisi suhu Dieng yang berlaku mulai pukul 07.00 WIB sampai 19.00 WIB berkisar 12-24 derajat Celcius.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran