SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG</strong>&nbsp;- Pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur (cawagub) dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) dalam rangkaian pilkada serentak 2018, <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910100/pilkada-2018-ini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-ganjar-pranowo">Ganjar Pranowo</a>-<a href="http://semarang.solopos.com/read/20180416/515/910562/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-taj-yasin">Taj Yasin</a> dan <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910068/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-sudirman-said">Sudirman Said</a>-<a href="http://semarang.solopos.com/read/20180416/515/910581/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-ida-fauziyah">Ida Fauziyah </a>diminta memaparkan program meraka dalam mengatasi kekerasan atas nama agama di acara <em>Debat Terbuka I</em> di Hotel Patrajasa Semarang, Jateng, Jumat (20/4/2018).</p><p>Ada yang menarik di antara jawaban cagub-cawagub terkait masalah tersebut. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Sudirman Said terlebih dahulu mengaku bahwa dirinya pernah difitnah sebagai antek Yahudi. "Sebelumnya, begini, saya berkali-kali difitnah sebagai antek Yahudi," ujar cagub nomor urut 2 dalam pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 tersebut.</p><p>Menurut <a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910068/pilkada-2018-begini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-sudirman-said">Sudirman Said</a>, jika pemimpin mampu menjangkau semua kalangan agama, maka kekerasan atas nama agama dapat dicegah. "Jika pemimpin mampu menjangkau semua kalangan dengan adil, maka semua masalah tadi bisa kita redam. Pemimpin harus bisa jalan di tengah. Tapi kalau kita jalan di tengah pasti dicurigai, tapi itulah pemimpin harus bisa berjalan di tengah," lanjut pria yang akrab disapa Pak Dirman itu.</p><p>Sementara itu,&nbsp;<a href="http://semarang.solopos.com/read/20180414/515/910100/pilkada-2018-ini-riwayat-hidup-dan-sepak-terjang-ganjar-pranowo">Ganjar Pranowo</a> yang juga berkesempatan menjawab pertanyaan dalam debat terbuka Pilgub Jateng tersebut menjelaskan peran pemimpin sangat penting dalam menyatukan warganya. Sehingga masalah kekerasan yang mengatasnamakan agama bisa dicegah. "Ajak dialog, <em>ayo rembugan karo gubernure</em>," tandasnya.</p><p>Di akhir pernuyataanya, Ganjar menegaskan pendidikan karakter juga sangat dibutuhkan demi menghindari kekerasan yang mengatasnamakan agama. "Pendidikan karakter adalah sesuatu yang penting," tandas pria berambut putih tersebut di akhir salah satu sesi debat dalam raangkaian pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 itu.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya