SOLOPOS.COM - Terduga begal yang terkapar setelah ditembak berulang kali oleh polisi (Istimewa)

Solopos.com, SUMENEP – Aparat Polres Sumenep, Jawa Timur, menembak mati seorang begal yang hendak merampas sepeda motor warga dan menyandera korban dengan menggunakan senjata tajam jenis celurit.

Pelaku tewas setelah ditembak berulang kali meski sudah terkapar pada penembakan pertama.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Menurut Kabag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti di Sumenep, Senin, penembakan oleh petugas itu terpaksa dilakukan karena pembegal melakukan tindakan yang membahayakan, termasuk tidak mengindahkan permintaan polisi agar menyerahkan diri.

“Karena peringatan tidak diindahkan, maka petugas terpaksa bertindak dengan memberikan tembakan,” kata Widi dalam keterangan persnya kepada media.

Baca Juga: Polisi Bekuk 7 Tersangka Begal Ibu Hamil di Bekasi

Ia menuturkan insiden penembakan itu terjadi di depan sebuah Ruko di Perum Bumi Sumekar, Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep pada Minggu (13/3/2022) sore sekitar pukul 16.30 WIB.

“Kejadiannya di depan Toko Swalayan Sakinah,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Menurut Widi, begal yang terpaksa ditembak polisi itu berinisial HM, 24, warga Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Sumenep sedangkan perempuan yang hendak dibegal dan disandera dengan menggunakan celurit itu merupakan warga Kolor, Sumenep.

Dalam beberapa video yang beredar di platform aplikasi whatshap terlihat, aksi penembakan oleh petugas dilakukan lebih dari satu kali.

Baca Juga: Ngeri, 5 Begal Sadis di Palembang Baru Berusia Belasan Tahun

Meski korban sudah terkapar dan tidak berdaya, petugas masih melakukan penembakan berulang kali. “Karena anggota khawatir dia ini melarikan diri,” katanya.

Saat dalam kondisi lumpuh dan tidak berdaya itu, polisi langsung membawa pelaku ke rumah sakit namun dalam perjalanan yang bersangkutan meninggal dunia.

“Si begal ini tidak meninggal di tempat, akan tetap dalam perjalanan saat hendak dibawa ke rumah sakit,” kata dia.

Sebagian warganet memprotes pola penembakan oleh petugas karena pola penembakan dilakukan berkali-kali bahkan saat pelaku sudah tidak berdaya.

Namun, Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Widiarti menjelaskan penembakan oleh petugas sudah terukur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya