SOLOPOS.COM - Petani memanen bibit tanaman padi untuk memulai musim tanam. (Antara-Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, KUDUS — Jumlah petani di Kabupaten Kudus yang telah menanam padi pada musim tanam pertama masih minim. Meskipun sudah memasuki musim penghujan, wilayah persawahan yang sudah ditanami padi baru mencapai 2.380 ha atau 37,45% dari target tanam tanaman padi MT I yang 6.355 ha.

“Luas areal tanam hingga 12 Desember 2019 seluas 2.380 ha tergolong masih sedikit karena faktor alam yang memang kurang mendukung. Terlebih lagi, areal lahan yang menggantungkan pasokan air irigasi dari waduk juga sempat mundur penggelontorannya dari jadwal,” kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Rofiatun di Kudus, Jawa Tengah, Jumat (13/12/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia mengungkapkan mayoritas areal tanaman padi yang lebih dahulu ditanami merupakan areal persawahan yang menggunakan sistem irigasi dari sumur dengan cara disedot menggunakan pompa. Sementara itu, areal irigasi teknis, seperti di Kecamatan Undaan, memang sempat mundur dari jadwal tanam awalnya 15 Oktober 2019 karena air dari Waduk Kedung Ombo yang digelontorkan mundur menjadi 1 November 2019 sehingga berdampak pada target areal tanam.

Dari data di lapangan, pada Oktober 2019, di Kudus baru 120 ha yang ditanami. Sedangkan pada bulan November 2019, sebanyak 1.617 ha sawah dan bulan Desember 2019 ada penambahan sehingga total hingga 12 Desember 2019 seluas 2.380 ha sawah yang ditanami padi.

Jika dibandingkan tahun 2018, kondisinya sangat berbeda. Karena pada bulan Oktober 2018, memasuki MT I, sudah ada 2.000 ha lahan yang ditanami padi. Kemudian, pada November 2018 meningkat menjadi 7.695 ha ditanami padi, Sedangkan bulan Desember 2018, ada penambahan 2.259 ha yang ditanami padi.

Ia berharap luas areal tanam pada MT I tahun 2019 bisa memenuhi target karena akan sangat berpengaruh terhadap target produksi gabah pada musim tanam 2019/2020. Dengan curah hujan yang mulai meningkat, maka lahan sawah tadah hujan juga akan dimanfaatkan untuk segera mengolah lahan guna ditanami tanaman padi.

Total luas sawah di Kabupaten Kudus yang tersebar di sembilan kecamatan mencapai 20.653 ha, sekitar 14.929 ha di antaranya merupakan sawah irigasi teknis dan sisanya merupakan sawah tadah hujan. Sementara itu, luas lahan sawah yang selama ini menggantungkan air irigasi dari Waduk Kedung Ombo sekitar 7.634 ha, meliputi areal sawah di Kabupaten Kudus seluas 5.400 ha dan selebihnya yang tersebar di wilayah Klambu, Kabupaten Grobogan, seluas 2.234 ha.

Dampak mundurnya MT I, salah satunya adanya ancaman genangan banjir di sejumlah areal pertanian di Kabupaten Kudus karena pada bulan Desember dan Januari biasanya intensitas hujan semakin tinggi.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya