SOLOPOS.COM - Sosialisasi pembangunan rel layang Joglo di Balai Kota Solo, Selasa (4/1/2022). (Solopos/Mariyana Ricky PD)

Solopos.com, SOLO — Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek pembangunan rel layang atau elevated rail Joglo, Banjarsari, Solo, dilakukan pada Sabtu (8/1/2022).

Tahap pertama proyek senilai hampir Rp1 triliun menyasar antara Stasiun Solo Balapan – Kadipiro KM. 104+700 sampai KM. 107+000 sepanjang 3 kilometer. Salah satu bentang rel layang sekitar 134 meter bakal menjadi yang terpanjang di Indonesia.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Titik kenaikan rel layang dimulai setelah viaduk Gilingan hingga sekitar Stasiun Kadipiro. Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jateng, Putu Sumarjaya, mengatakan pembangunan rel layang Joglo yang menjadi bagian dari Proyek Nasional Jalur Ganda Solo-Semarang Fase 1 Solo Balapan – Kadipiro.

Baca Juga: Tahun Berganti, Apa Kabar Proyek Pembangunan Rel Layang Joglo Solo?

“Elevated rail kereta api menggunakan bahan dominan baja. Kami rancang agar menjadi ikon Solo. Anggaran total Rp980 miliar yang terdiri dari beberapa paket, di antaranya struktur, kemudian elevated rail, dan non-elevated, serta pembangunan jembatan,” katanya kepada wartawan seusai sosialisasi dan rapat koordinasi proyek tersebut di Balai Kota Solo, Selasa (4/1/2022).

Putu menjelaskan setelah peletakan batu pertama, pelaksana proyek bakal memulai pengerjaan. Ditargetkan proyek itu rampung pada 2021. Titik awal pengerjaan di dekat Simpang Joglo yang menyasar pembuatan pilar untuk fondasi rel layang.

“Mungkin nanti tahap pertama akan dilakukan sosialisasi, karena kami akan menutup satu ruas jalan dan satu lajur kami tutup. Pasti itu akan memberikan dampak ke masyarakat, ke lalu lintas,” jelas Putu.

Baca Juga: Waduh, Bangunan Pasar Joglo Diperkirakan Terdampak Rel Layang Solo

Rel Dipindahkan

Teknis pengerjaan proyek pembangunan rel layang Joglo, Solo, dimulai dari menggeser jalur kereta api yang aktif ke kanan karena akan membangun fondasi baru di rel kereta api saat ini. Rel kereta api aktif itu harus dipindahkan karena masih akan digunakan.

“Kami pindahkan dulu ke kanan, setelah itu kami bangun pondasi untuk elevated,” bebernya. Putu menyebut jumlah kereta api yang melintas jalur Solo – Semarang saat ini mencapai 60 perjalanan karena pandemi Covid-19.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut pembangunan rel layang Joglo dikawal semua pihak mengingat proyek tersebut sangat kompleks. Proyek harus dikawal para camat dan lurah terdampak karena pembangunan rel layang tersebut sangat kompleks dan butuh waktu lama dalam penyelesaiannya.

Baca Juga: 9.002 M2 Tanah Milik Warga akan Dibebaskan untuk Rel Layang Joglo Solo

“Semua harus on time dikawal pekerjaannya sampai selesai karena masa jabatan Wali Kota dan Wakil Wali Kota hanya sampai 2024,” katanya.

Ia berharap pembangunan rel layang Joglo, Solo, bisa memecah kemacetan kawasan simpang tujuh yang dipisahkan dengan perlintasan sebidang di bagian tengah itu.

Selain dilewati kereta api relasi Solo – Semarang, perlintasan itu juga menjadi jalur kereta dari Stasiun Solo Balapan menuju Bandara Adi Soemarmo dan sebaliknya. “Warga mendukung semua. Kemarin waktu pemindahan juga lancar. Enggak ada penolakan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya