SOLOPOS.COM - Kepala BPBD Sragen, Agus Cahyono. (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Solopos.com, SRAGEN–Walaupun mulai memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sragen masih melakukan dropping air ke beberapa wilayah yang terjadi kekeringan di Bumi Sukowati.

Kepala BPBD Sragen, Agus Cahyono, mengatakan bahwa dropping air dilakukan di wilayah sisi utara Bengawan Solo.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Wilayah tersebut, tepatnya di Desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Desa Ngargotirto dan Desa Ngargosari, Kecamatan Sambungmacan,” terang Agus pada Solopos.com saat ditemui di kantornya, Senin (3/10/2022).

Namun, ia mengatakan dropping air tidak sebanyak tahun lalu, atau puncak kekeringan pada 2019.

“Pada 2019, BPBD melakukan dropping air sebanyak 1.890-an tangki, jadi setiap hari hampir melakukan dropping air. Karena waktu itu kemarau panjang yang berlangsung hampir delapan bulan,” tambah dia.

Saat ini ia mengaku, BPBD telah dropping sebanyak 129 tangki, dari total 250 tangki. Belum termasuk bantuan dari corporate social responsibility (CSR).

Anggran dropping air tersebut berasal dari dana APBD Pemkab Sragen melalui BPBD. Beberapa elemen lain juga membantu dropping air, yaitu dari PMI, PDAM, dan beberapa organisasi masyarakat serta komunitas.

“Saat ini kekeringan tidak separah dulu, karna sudah ada Pamsimas, sumur dalam, serta jaringan PDAM yang sudah ada dibeberapa wilayah. Misalnya di Desa Dukuh, Kecamatan Tangen dan Desa Mojopuro, Kecamatan Sumberlawang. Sehingga kebutuhan air bersih masyarakat relatif terpenuhi,”terang Agus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya