SOLOPOS.COM - (doc)

(doc)

[SPFM], Solo dikenal dengan banyak julukan. Selain kota batik, Solo juga dikenal sebagai green city alias kota hijau. Penghargaan kota hijau diberikan oleh The La Tofi School of CSR kepada walikota Joko Widodo yang dianggap berhasil mengembangkan kebijakan yang pro lingkungan untuk segala aspek pembangunan. Salah satunya dengan membangun sejumlah taman kota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, makin kebelakang, keberadaan taman-taman kota itu makin memprihatinkan. Salah satunya adalah taman Gesang di komplek Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Ontran-ontran pengelolaan TSTJ selama beberapa tahun terakhir, membuat kondisi taman yang dilengkapi patung Gesang tersebut memprihatinkan. Demikian juga dengan kondisi Taman Sekartaji di sekitar Rumah Sakit Dokter Oen Kandangsapi. Padahal anggaran untuk pembiayaan taman-taman itu tidak sedikit. Kondisi taman kota yang gersang itu mendapat kritikan dari anggota DPRD. Anggota Komisi II DPRD Solo, Asih Sunjoto Putro mengatakan dana pemeliharaan taman di Solo belum digunakan secara optimal. Pihaknya menilai, dana Rp 2.330.725.000 (Rp 2,33 Miliar)  untuk keperluan tersebut belum semuanya terserap.

Disisi lain, Solo, makin hari, makin dikepung oleh banyaknya gedung-gedung bertingkat, terutama dengan makin banyaknya hotel dan pusat perbelanjaan serta apartemen. Kondisi ini tentu saja makin mempersempit area hijau di kota, sehingga membuat Solo makin panas. Padahal, untuk mewujudkan kota hijau setiap daerah harus menyiapkan rencana dan desain yang sensitif terhadap agenda hijau, kemudian peran serta masyarakat dalam pengembangan kota dan perwujudan Ruang Terbuka Hijau (RTH) minimal 30% dari luas wilayah kota. Dengan kondisi yang sekarang, mustahil predikat kota hijau dapat terus dipertahankan kota Solo.

Nah, menurut Anda sudah cukup layakkah kota Solo disebut kota hijau?

Sudah cukupkah ruang terbuka hijau di Solo?

Apa yang harus dilakukan agar Solo tetap nyaman ditinggali?

Yuk share pengalaman dan opini Anda di Dinamika Akhir Pekan edisi Sabtu (6/10) pukul 08.10-10.00 WIB dengan mengirim SMS ke 0817444103, 081226103103, atau telepon [0271] 739389, 739367. [SPFM/dtp]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya