SOLOPOS.COM - Warga masih membuang sampah di TPS dekat kolam ikan Dinas Peternakan dan Perikanan Sragen yang sudah ditutup sejak 5 Mei lalu. (Solopos/M Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen resmi menutup tempat pembuangan sampah atau TPS di timur kolam ikan milik Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sragen di Kampung Sidomulyo, Sragen Wetan, sejak 5 Mei lalu.

Sejak TPS perikanan resmi ditutup pada 5 Mei lalu, DLH Sragen memasang pagar dari bambu setinggi 2,5 meter sepanjang sekitar 10 meter di lokasi. Pagar itu untuk menutup akses masuknya sampah ke bekas TPS tersebut.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

DLH juga memasang dua spanduk besar bertuliskan permohonan maaf TPS ditutup. Sebagai gantinya, warga diminta membuang sampah ke TPS Manding di kompleks Makam Pahlawan Hasta Manggala yang berjarak sekitar 2,5 km dari lokasi TPS perikanan Sragen.

Baca Juga: Tim Patroli Gabungan Datang, Pengunjung Objek Wisata Di Klaten Ini Disuruh Pulang

Meski sudah resmi ditutup, warga dari berbagai kampung masih saja nekat membuang berbagai jenis sampah di lokasi. Berbagai sampah rumah tangga menumpuk di lokasi. Sebagian terbungkus oleh plastik, sebagian sampah itu berceceran di lokasi.

TPS Lain Terlalu Jauh

“Penutupan TPS perikanan itu menghadirkan masalah baru bagi warga. Kalau harus dibuang ke TPS Manding jaraknya cukup jauh. Kalau malam rasanya tidak mungkin kami buang sampah sampai ke sana karena berlokasi di area makam. Oleh sebab itu, masih banyak warga yang membuang sampah di TPS perikanan meski sudah ditutup,” jelas Yono, warga setempat kepada Solopos.com di lokasi, Rabu (26/5/2021).

Lantaran keberatan membuang sampah ke TPS Manding, sebagian warga memilih membuang sampah ke TPS Bagan di Nglorog, Sragen. Namun, warga juga menganggap lokasi TPS Bagan terlalu jauh karena berjarak sekitar 2 km dari lokasi TPS perikanan Sragen.

Baca Juga: Kesundul Truk, Remaja Pengendara Motor di Madiun Meninggal

“Dua TPS itu sama-sama cukup jauh. Dua pilihan TPS itu sama-sama tidak enak bagi warga karena terlalu jauh. Maka tidak heran sebagian warga masih nekat membuang sampah di sini [TPS perikanan],” papar Yono.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen, Samsuri, mengakui sebagian warga masih nekat membuang sampah di TPS perikanan meski sudah resmi ditutup pada 5 Mei lalu.

“Nanti kami bersihkan lagi sampahnya. Akan kami jaga. Itu lah, masyarakat banyak. Harus lebih sabar,” ujarnya melalui pesan singkat yang diterima Solopos.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya