SOLOPOS.COM - Sejumlah penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) menerima replika kartu sejahterah yang diberikan secara simbolik oleh Sekretaris Jenderal Kemensos, Harry Z. Soeratin, di Balai Desa Kepek, Kecamatan Wonosari. Selasa (15/8/2017) (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 3.449 keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan atau PKH Kota Solo sudah lulus atau mencapai kemandirian.

Jumlah itu terjadi dalam dua tahun terakhir dari total 12.000-an KPM PKH yang terdaftar. Perincian 3.449 itu adalah KPM graduasi mandiri sejahtera sebanyak 419 keluarga dan graduasi nonkomponen atau noneligibel sebanyak 3.030 keluarga.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dari ribuan KPM yang sudah mandiri itu, Dinas Sosial (Dinsos) mengusulkan 145 KPM graduasi mandiri sejahtera untuk menerima Bantuan Stimulan Kewirausahaan Sosial.

Dosen FH UNS Solo Meninggal Positif Covid-19, Begini Kronologinya Menurut Rektor

Ekspedisi Mudik 2024

Dari usulan tersebut, Kementerian Sosial menetapkan bantuan dukungan stimulan senilai Rp30 juta untuk 60 KPM program keluarga harapan Solo, yang masing-masing menerima Rp500.000.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Solo, Tamso, mengatakan salah satu indikasi kemandirian KPM adalah adanya peningkatan kondisi perekonomian KPM selama menerima bantuan PKH.

“Bedanya kalau graduasi mandiri itu selama menerima PKH ada pendampingan, ada pelatihan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Nah, KPM ini berhasil mempunyai usaha makanya tergolong graduasi mandiri sejahtera,” katanya kepada wartawan Balai Kota Solo, Senin (19/10/2020).

Pilkada Solo: Cawawali Teguh Prakosa Targetkan Menang Sapu Bersih 5 Kecamatan

Sedangkan graduasi nonkomponen pada program keluarga harapan Kota Solo itu karena penerimanya sudah tidak memiliki komponen syarat penerima PKH.

Misalnya tidak lagi memiliki anak balita, ibu hamil, anak sekolah, penyandang disabilitas, lansia, dan komponen lainnya.

Jauh Dari Harapan

Tamso menyebut jumlah KPM graduasi itu masih jauh dari harapan. Banyak KPM yang masih merasa tidak mampu. Sehingga mereka merasa keberatan lepas dari bantuan meski sebenarnya bisa didorong untuk mandiri.

Jadi Percontohan Sekolah Tatap Muka, SMPN Klaten Ini Malah Ditutup Karena Ada Guru Positif Corona

“PKM graduasi ini harus ada pernyataan dari yang bersangkutan untuk mandiri. Mereka yang eligibel pun harus ada pernyataan dari pemangku wilayah, kadang kala kami kesulitan karena tantangan itu,” ucap Kabid Fakir Miskin Dinas Sosial (Dinsos) Kota Solo, Dian Rineta.

Dian mengatakan jumlah KPM bantuan program keluarga harapan Kota Solo hingga saat ini ada 16.446 keluarga.

Mereka mendapat pendampingan dari 51 pendamping PKH, tiga administrator pangkalan data, satu pendamping sosial tugas khusus dan satu koordinator kota.

Total Hampir 1.000 Warga Solo Positif Covid-19, Tinggal 3 Kelurahan 0 Kasus Corona

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, meminta pendamping PKH bekerja sama dengan Tim Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan (TPKK) untuk meningkatkan jumlah PKM graduasi.

“Nah semestinya pendamping PKH ini tidak sekadar mendampingi namun bisa meluluskan. Setelah lulus, jangan sampai ada degradasi, harus mampu dan lebih meningkat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya