SOLOPOS.COM - FGD dengan tema Sinergi Perguruan Tinggi dengan BUMN dan BUMD Guna Pembangunan Ekonomi Jawa Tengah, digelar oleh FEB UNS, Selasa (28/6/2022). (Bayu Jatmiko Adi/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Perkembangan alat transportasi dan perbankan diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.

Hal tersebut dibahas dalam focus group discussion (FGD) yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS), Selasa (28/6/2022).

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Dalam FGD dengan tema Sinergi Perguruan Tinggi dengan BUMN dan BUMD Guna Pembangunan Ekonomi Jawa Tengah tersebut, Direktur SDM dan Umum PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI), Suparno, menjelaskan PT KAI merupakan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN yang menyediakan, mengatur, dan mengurus jasa angkutan kereta api serta jasa terkait lainnya di Indonesia.

Melalui misinya menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia, PT KAI saat ini terus melakukan inovasi dalam hal pelayanan. Salah satu tujuannya adalah untuk mendukung pembangunan nasional serta mendukung pertumbuhan ekonomi.

Ekspedisi Mudik 2024

Terkait peran PT KAI dalam pembangunan Indonesia, dia menyebutkan PT KAI telah menjalankan program pemerintah dalam hal transportasi angkutan penumpang secara massal maupun mendukung proses logistik nasional.

Baca Juga: Gagahnya Kereta Api Kuda Putih, Pendahulu Prameks dan KRL

Berdasarkan data tahun 2021, angkutan PT KAI telah mengangkut sekitar 155 juta penumpang dan sekitar 50,3 juta ton barang.

Dia menyampaikan, pelayanan angkutan penumpang tersebut di antaranya mempermudah pergerakan orang secara massa di Jawa dan Sumatra, menjalankan penugasan PSO 1.191 KA/hari, menjalankan penugsan KA Perintis 6 KA/hari dan menjalankan KA Bandara dan LRT Sumatra Selatan.

Sementara dari sisi angkutan barang di antaranya adalah kontribusi dalam logistik angkutan pangan, kontribusi logistik angkutan produk UMKM, kontribusi logistik angkutan pertanian, buah dan hortikultura.

Baca Juga: Inka Bakal Bangun Jalur Kereta Api Sepanjang 600 Km di Kalteng

Meningkatkan neraca perdagangan barang ekspor, membantu mengurangi beban infrastruktur jalan raya serta membantu mengurangi kadar karbon melalui angkutan barang massal.

Suparno juga menyampaikan PT KAI memiliki peran strategis dalam Proyek Strategis Nasional 35.000 MW dengan mengangkut batu bara sebagai bahan bakar utama infrastruktur listrik PLN.

KAI telah mengoperasikan sarana dan prasarana perkeretaapian di Sumatera bagian selatan. Dimana pada tahun 2019 KAI telah berhasil mengangkut batu bara sebanyak 33,2 juta ton per tahun.

PT KAI juga mendukung operasional di sektor industri.

Baca Juga: No Ribet! Begini Cara Pesan Tiket Kereta Api Dari Solo

“Kereta api adalah salah satu transportasi utama yang digunakan sebagai sarana angkutan barang jadi dan bahan pokok bagi berbagai industri termasuk batu bara, perdagangan, manufaktur, makanan, dan berbagai industri lainnya yang turut berkontribusi kepada ekonomi negara,” jelas dia.

Di sisi lain dia menyampaikan untuk sektor logistik di Indonesia saat ini masih didominasi oleh angkutan darat dengan moda truk yang pada realisasinya menyebabkan kerugian yang timbul di jalan raya.

Menurutnya kereta api mestinya menjadi pilihan dalam kebutuhan angkutan barang. Sebab ketika masih mengutamakan penggunaan truk, akan berpotensi adanya kerusakan jalan.

Baca Juga: Mudik Gratis Kereta Api dari Kemenhub Tak Sepenuhnya Bebas Biaya

Penggunaan kereta api juga disebut bisa mendukung efisiensi BBM sekitar 79% dan secara drastis mengurangi emisi karbon sekitar 99% serta mengurangi biaya perbaikan jalan.

Dia mengatakan saat ini PT KAI terus melakukan berbagai inovasi untuk mendukung peningkatan pelayanan.

Diharapkan dengan inovasi-inovasi yang dilakukan, dapat meningkatkan minat masyarakat menggunakan fasilitas transportasi tersebut. Untuk wilayah Jawa Tengah, oprasional PT KAI mencakup Daops 4 Semarang, Daops 5 Purwokerto dan Daops 6 Yogyakarta.

Dalam FGD tersebut juga mendatangkan pembicara dari Bank Jateng, yakni Analis Kredit Komersial Bank Jateng, Heri Prasetyo.

Baca Juga: Tahun 2021, Bank Jateng Cetak Laba Rp1,77 Triliun



Disampaikan bank memiliki peran penting dalam pembangunan suatu negara. Menurutnya, bank berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan dana yang dihimpun dari masyarakat untuk disalurkan kembali kepada masyarakat dalam kegiatan investasi maupun konsumtif. Perbankan juga memiliki peran penting dalam transaksi dasar perbankan.

“Saat ini Bank Jateng telah melakukan segmentasi terhadap pembiayaan untuk berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Bank Jateng memiliki empat segmen saat ini, yang paling kecil adalah segmen mikro dan UMKM, kemudian segmen consumer dan segmen komersial,” kata dia.

Selain itu disebutkan, Bank Jateng juga berpartisipasi dalam mendukung proyek strategis nasional yang ada di Jawa Tengah dan sekitarnya. “Proyek nasional yang ada juga menjadi tantangan perbankan. Sebab seluruh aktivitas pembangunan proyek tidak lepas dari pembiayaan dari perbankan. Untuk beberapa proyek strategis nasional di Jawa Tengah, Bank Jateng ikut berpartisipasi langsung dalam pengembangan proyek di Jateng dan DIY,” kata dia.

Wakil Dekan 3 FEB UNS, Mugi Harsono, mengatakan tujuan dari kegiatan FGD tersebut adalah mensinergikan ABG (akademisi, bisnis, dan government).

“Agar nantinya dapat berada dalam satu gelombang yang sama sehingga nanti bisa membuat kebijakan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat khususnya di Jawa Tengah,” kata dia dalam sambutan pembukaan acara itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya