SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, BATANG — Bupati Batang Wihaji tak ingin lagi kendaraan berat melintasi jalanan di daerahnya. Ia mewacanakan semua kendaraan berat yang semula melintas di jalur jalan pantai utara (pantura) Pulau Jawa beralih ke jalan tol sebagai upaya meminimalisasi kecelakaan lalu lintas.

“Ini baru sekadar ide yang harus dikaji lebih mendalam oleh Dinas Perhubungan karena status jalan pantura adalah jalan nasional yang harus dikonsultasikan kepada pemerintah pusat,” katanya di Batang, Jawa Tengah, Kamis (15/8/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, wacana ini akan diberlakukan pada saat jam sibuk seperti pukul 07.00 WIB dan 16.00 WIB karena pada saat itu arus lalu lintas dipenuhi para pelajar dan pekerja perusahaan. “Kami bukan menolak, namun keberpihakan untuk membela anak sekolah dan pekerja agar lebih nyaman dalam berkendara,” katanya.

Ia merasa prihatin dan menyesalkan sopir truk besar yang sering kali memarkirkan kendaraan di Jl. Alun-Alun Batang sehingga secara estetika kurang pas dan bukan pada tempatnya. “Kendaraan berat yang di parkir Jalan Alun-Alun akan menutupi keindahan wajah kota. Oleh karena, kami mewacanakan kendaraan berat seperti truk wajib masuk jalan tol melalui exit tol Kota Pekalongan dan Kandeman,” katanya.

Menyinggung kebijakan sistem satu arah yang diberlakukan di jalan protokol Kota Batang, Wihaji mengatakan bahwa kebijakan itu tidak ada tendensi apapun kecuali pengguna jalan merasa nyaman dan lebih tertib. “Kami hanya ingin pengendara lebih nyaman berkendara dan lebih tertib karena jumlah kendaraan semakin hari makin bertambah,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya