SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19. (Antara/Muhammad Adimaja)

Solopos.com, KLATEN -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Klaten menyatakan sudah ada 30 jenazah di Klaten yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19. Jumlah itu berasal dari periode Mei hingga awal Juni ini.

Meski demikian, tidak serta merta jenazah yang dimakamkan dengan standar Covid-19 merupakan pasien positif terinfeksi virus corona. Bisa jadi orang yang dimakamkan sebelumnya merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) atau orang yang mengalami penyakit infeksius di luar Covid-19.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tantangan Debat Luhut Vs Rizal Ramli, Ngabalin: Indonesia Utang Sebelum Jokowi

Hal itu diungkapkan oleh Kabid Logistik dan Kedaruratan BPBD Klaten, Sri Yuwana Haris Yulianta. Dia menjelaskan sejak awal pelayanan hingga akhir Mei, sekitar 21 jenazah di Klaten dimakamkan dengan standar Covid-19 dibantu tim sukarelawan BPBD. Sementara, sejak awal Juni hingga kini sekitar 10 pemakaman jenazah dibantu tim tersebut.

Haris mengatakan tim bekerja sesuai permintaan. Permintaan datang dari pelayanan kesehatan serta Dinas Kesehatan yang membutuhkan bantuan sukarelawan untuk membantu proses pemakaman.

Hampir 2.000 Anak Indonesia Kehilangan Orang Tua Akibat Covid-19

Banyaknya permintaan mengurus jenazah yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19 di Klaten ini lantaran banyak masyarakat yang tidak berani. Pelayanan tim ini memang dilakukan untuk merespons kebutuhan saat pandemi Covid-19.

"Masyarakat saking hati-hatinya tidak berani memakamkan sehingga meminta pertolongan. Tim inilah yang membantu proses pemakaman. Tim bekerja by order. Jadi ketika ada permintaan tim baru bergerak,” kata Haris saat ditemui Solopos.com di BPBD Klaten, Kamis (11/6/2020).

2 Kasus Baru Positif Covid-19 Grobogan, 1 di RS Moewardi Solo

BPBD Klaten dan sukarelawan dari berbagai unsur memiliki tim dukungan gugus tugas penanggulangan Covid-19 tingkat kabupaten. Tak hanya mengurus jenazah asal Klaten yang dimakamkan dengan prosedur Covid-19, tim juga membantu pemulasaran.

APD Lengkap

Tim berjumlah 58 orang berasal dari berbagai unsur. Di antaranya SAR Klaten, TRC BPBD, LPB Muhammadiyah, Bagana, Ubaloka, PMI, Sukarelawan Pandanaran, serta unsur sukarelawan lainnya. Tim mulai melakukan pelayanan sejak 19 April lalu.

Peneror Dituntut 1 Tahun, Tim Novel Baswedan Sebut Peradilan Sandiwara

Saat jenazah dimakamkan, seluruh petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap seperti masker full face, sarung tangan, boot, dan pelindung kepala. Ada pembagian tugas ketika tim mendapatkan permintaan.

Ada tim perintis yang berangkat terlebih dahulu untuk mengecek kesiapan di lokasi pemakaman seperti liang lahat serta posisi jenazah. Tak jarang, jenazah datang dari luar kota.

Terdakwa Penyiram Air Keras ke Novel Baswedan Cuma Dituntut 1 Tahun Penjara

”Ketika jenazah dalam perjalanan dari luar kota, tim perintis juga yang memantau posisi perjalanan jenazah. Ketika sudah siap atau sudah dekat dengan lokasi, tim menyampaikan laporan ke mako untuk memberangkatkan tim inti,” jelas dia. Biasanya, jenazah dimakamkan dengan prosedur Covid-19 oleh 7 anggota tim relawan Klaten itu.

Tim inti pemakaman berjumlah tujuh orang. Mereka sudah mengenakan APD lengkap dan langsung melakukan proses pemakaman. “Satu kali pemakaman itu juga ada tim support berjumlah tujuh orang yang disiagakan,” urai dia.

Pemkot Semarang Jadi Klaster Baru Penularan Covid-19

Maksimal 3 Jam

Tim dukungan disiapkan untuk mengantisipasi jika ada anggota tim inti yang butuh pengganti. Karena itu, tim bentukan BPBD Klaten ini membatasi durasi pemakaman jenazah dengan prosedur Covid-19.

“Mengenakan APD lengkap itu dibatasi maksimal 3 jam karena di dalam itu gerah. Makanya, kami bagi-bagi tim ini agar prosesi pemakaman terukur dan bisa dilakukan tidak melebihi tiga jam,” jelas Haris.

Bursa Calon Kapolri Versi IPW: Menonjolnya Geng Solo, Geng Idham, dan Netral

Setelah prosesi pemakaman jenazah dengan prosedur Covid-19 selesai, tim menuju mako Pusdalpos BPBD Klaten untuk melakukan dekontaminasi. Ini terbagi dalam tiga tahap sebelum mereka melepas APD hingga mandi. APD yang dikenakan, terutama baju hazmat dan sarung tangan, langsung dimusnahkan.

Soal dukungan kepada anggota tim, Haris mengatakan APD yang dibutuhkan mereka hingga kini terus tersedia. “Ada juga ambulans dan mobil dukungan yang disiapkan kepada tim ini,” urai Haris.

20 ASN Pemkot Semarang Positif Covid-19, Termasuk Anggota Satpol PP



Anggota tim, Riyan, 30, memastikan mereka bekerja sukarela tanpa bayaran dalam pemakaman jenazah dengan prosedur Covid-19 di Klaten. “Kalau saya sendiri karena di SAR dari dulu sudah diajarkan untuk abdi, ikhlas, bakti, nyata. Jadi, saya bergabung bukan untuk cari uang,” jelas Riyan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya