SOLOPOS.COM - Epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman. (Istimewa/Detik.com)

Solopos.com, JAKARTA -- Belakangan ini ada beberapa orang yang sudah dua kali (2 dosis) divaksin Covid-19, nyatanya masih tertular. Terbaru, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Sitti Rohmi Djalilah, dinyatakan positif Covid-19  meski telah divaksin 2 kali dosis.

Apakah itu artinya vaksin tidak bekerja?

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Epidemiolog Griffith University, Australia, Dicky Budiman, mengatakan seseorang yang sudah divaksin 2 kali dosis tetap memiliki kemungkinan terpapar Corona meski pada umumnya tidak bergejala.

"Ketika [orang yang sudah divaksin 2 kali dosis] terinfeksi, umumnya yang terinfeksi ini tidak akan bergejala. Bahkan sebagian besar tidak akan bergejala parah. Jadi itulah sebabnya penting sekali divaksin karena untuk menurunkan kesakitan itu, kesakitan itu bukan berarti tidak terinfeksi tetapi tidak sakit," ujar Dicky, seperti dilaporkan detik.com, Minggu (14/3/2021).

Baca juga: 4.693 Guru Divaksin Covid-19, PTM di Sragen Direncanakan Mulai April

Tidak sakit, maksud Dicky, yakni pasien tidak bergejala parah. Pasien yang terpapar tidak sampai harus ke rumah sakit apalagi menyebabkan kematian.

"Namun yang bersangkutan selain terinfeksi juga bisa menularkan. Jadi Itulah sebabnya setelah divaksinasi itu, ia tetap wajib harus melakukan 5M," jelas Dicky.

Genom Sekuensi

5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. "Sebaiknya, apalagi (yang) sudah divaksin ya, bagusnya sih, saran saya diperiksa genom sekuensi," lanjutnya.

Genom sekuensi, terang Dicky, adalah memetakan virus yang sudah terdeteksi dengan PCR ke dalam kategori strain-strain baru. Pasalnya, virus Corona varian baru ditemukan di sejumlah daerah di Indonesia beberapa hari belakangan.

Baca juga: 12.000 Warga Lansia Solo Sudah Divaksin, Masih Kurang 39.000 Orang

"Jadi kalau ada orang terinfeksi dari 1 klaster, ini bisa ketahuan dia runutnya ke mana, jejaknya ke mana, karena ada identitas yang sama," lanjutnya.

Sebagai informasi, Sitti Rohmi Djalilah dinyatakan positif terpapar COVID-19 bersama sang suami, Khairul Rizal, berserta tujuh orang lainnya yang tinggal di serumah. Sitti positif tanpa gejala.

Khairul menduga virus itu berawal dari salah seorang pekerja rumah tangga yang baru kembali dari kampung. "Bibi yang kerja di pendapa sempat pulang kampung, baliknya bawa Covid-19. Bibi ini tiba tiba hilang penciuman, langsung di swab dan positif. Baru kami yang lain di swab dan positif," katanya.

Wagub NTB sudah dua kali menerima vaksin Sinovac. Vaksin pertama pada 14 Januari dan kedua pada 28 Januari 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya