SOLOPOS.COM - Petugas Basarnas pada Minggu (10/1/2021) di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, memeriksa temuan bagian dari pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu, Sabtu (9/1/2021). Tim penyelam Kopaska TNI AL menemukan sejumlah serpihan dari pesawat dan pakaian yang diduga milik penumpang di lokasi jatuhnya pesawat tersebut. (Antara-Dhemas Reviyanto)

Solopos.com, JAKARTA -- Tim gabungan telah berhasil menemukan sedikitnya 16 jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182, Senin (11/1/2021). Jenazah tersebut telah dirikim ke Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk diidentifikasi. Selain itu, tim DVI juga menerika tiga kantong berisi properti.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono, mengatakan tim postmortem (pemeriksaan setelah kejadian) akan melakukan identifikasi terhadap kantong jenazah. Sementara tim antemortem (pemeriksaan sebelum kejadian) tetap mengumpulkan data yang dibutuhkan dari keluarga korban.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

"Tentunya tugas-tugas ke depan dari anggota postmortem akan melaksanakan kegiatan identifikasi terhadap kantong jenazah ini. Kemudian juga petugas-petugas dari antemortem akan tetap mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dari keluarga korban," kata dia saat jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

10 Berita Terpopuler : Firasat Aneh Istri Pilot Sriwijaya Air

Ekspedisi Mudik 2024

Seperti dikutip dari detik.com, Rusdi menjelaskan data antemortem itu didapat dari data umum korban. Seperti umur, berat badan, hingga rekam medis korban sebelum meninggal dunia.

"Hal ini bisa menjadi bagian bagaimana nanti tim DVI bekerja. Ada juga rekam medis dari korban sebelum korban meninggal dunia," tutur dia.

Rusdi mengatakan data antemortem sangat membantu dalam proses identifikasi. Data antemortem ini kemudian akan dicocokkan dengan data postmortem.

"Kalau ada dokumen atau ijazah itu pasti ada sidik jari dari korban. Itu akan digunakan oleh tim untuk mencocokkan sidik jari yang ada pada antemortem dengan sidik jari yang ditemukan contohnya pada postmortem, itu akan sangat membantu," kata dia.

Begini Kesaksian Warga Pulau Lancang saat Jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182

Sampel DNA

Hingga saat ini, Rusdi menyebut tim DVI telah menerima 40 sampel DNA keluarga korban Sriwijaya Air SJ182. Sampel diperoleh dari keluarga korban yang berada di beberapa daerah.

"Yang kita dapat adalah 40 sampel itu untuk korban," kata Rusdi.

Sementara itu, Basarnas kembali melanjutkan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu. Sebanyak 53 kapal dan 13 pesawat bakal dikerahkan hari ini.

100 Kapal dan 2.123 Orang Terlibat Pencarian Sriwijaya Air SJ-182

"Unsur laut menjadi ujung tombak untuk melakukan kegiatan. Bahwa kegiatan yang kemarin akan fokus areal sempit, tapi bahwa kemungkinan ini akan meluas. Unsur yang terlibat kalau kemarin masih 30-an kapal hari ini sekitar 53 kapal yang akan terlibat langsung dalam pencarian dan pertolongan. Tentu punya spesifikasi tersendiri dan disesuaikan kebutuhan," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman MS, di Pelabuhan JICT 2 Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya