Solopos.com, JAKARTA-– Subur Budhisantoso mengklarifikasi isu penculikannya yang diduga dilakukan oleh aparat Badan Intelejen Negara (BIN) pada Jumat (18/10/2013).
Subur menjelaskan bahwa isu penculikan atau penjemputan paksa yang selama ini berkembang di publik merupakan kesalahpahaman saja. Dia juga mengaku gusar dengan pemberitaan yang berkembang.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Saya sudah telepon Marciano Norman (Kepala BIN) untuk menjelaskan isu ini. Saya gusar dengan adanya pemberitaan ini karena saya hanya ingin menikmati hidup, tanpa adanya gangguan,” ujar pendiri partai Demokrat ini ketika dijumpai di kediamannya di Jakarta, Senin (21/10/2013).
Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini membenarkan bahwa kehadirannya ke kantor BIN merupakan keputusannya sendiri tanpa adanya paksaan dari petugas BIN.
“Memang ada rencana pertemuan dengan kepala BIN untuk membicarakan suatu permasalahan penting,” jelasnya.
Namun, Subur menolak untuk menjelaskan secara rinci mengenai persoalan yang akan dibicarakan dengan Marciano.
Subur tidak mengetahui apa motif dari penyebaran isu penculikannya ini kepada publik. Seperti diketahui, isu ini dilontarkan oleh Rahmad salah satu pengurus ormas Perhimpunan Pemuda Indonesia (PPI) yang didirikan oleh mantan ketua umum PD Anas Urbaningrum.
“Saya tidak tahu apa maksud dan tujuannya,” ucapnya ketika ditanya oleh wartawan mengenai apakah tujuan dilontarkannya isu ini adalah untuk menarik perhatian masyarakat kepada ormas PPI.
Terkait dengan isu penculikannya oleh petugas BIN, Subur tidak ingin mengaitkannya dengan upaya PPI untuk menjatuhkan PD.
Berharap Damai
Mantan Ketua Umum DPP PD ini mengungkapkan harapannya agar Anas dan SBY bisa bersatu kembali. “Kalau bisa mereka kembali bersatu. Bukan hal yang mustahil mereka dapat bersatu,” terangnya.
Subur juga siap menjadi pihak ketiga untuk mempersatukan Anas dan SBY kembali. “Saya siap mempersatukan kembali, baik diminta ataupun tidak, karena sebagai pendiri partai tentu saya berharap partai baik-baik saja,” paparnya.