SOLOPOS.COM - Lahan seluas lebih dari 6.000 meter persegi siap difungsikan sebagai Subterminal Sangiran di Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen, Jumat (5/6/2020). (Istimewa-Widodo)

Solopos.com, SRAGEN -- Pemerintah Desa (Pemdes) Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Sragen, sudah menyelesaikan proyek pengerasan tanah dan pembangunan talut Subterminal Sangiran untuk menunjang program aglomerasi angkutan.

Anggaran total Rp264 juta dari dana desa (DD) sudah digunakan untuk membangun kontruksi awal dari Subterminal Sangiran Sragen pada lahan seluas lebih dari 6.000 meter persegi di sebelah timur Balai Desa Krikilan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dana Rp200 juta kami pakai untuk pengerasan lahan dan pembangunan talut. Sementara dana Rp64 juta kami pakai untuk membangun jembatan,” jelas Kepala Desa Krikilan, Widodo, kepada Solopos.com, Jumat (5/6/2020).

Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2020 Dibuka Hari Ini, Ini Link-nya

Dia menambahkan standar sebuah subterminal itu permukaannya minimal paving, tapi walau belum di-paving, lahan itu sudah dipakai untuk keluar masuk angkutan berat, termasuk bus pengangkut wisatawan atau Trans Jateng.

"Kami sengaja menguruk dengan tanah padas sehingga truk yang bawa muatan batu pun bisa lancar keluar masuk area tanpa terperosok," tambah Widodo.

Widodo mengaku baru mengetahui kabar penundaan pengoperasian Trans Jateng pada Jumat. Penundaan itu justru akan dia maksimalkan untuk menata taman di sekitar area subterminal tersebut.

Aktivitas Pasar di Boyolali Jadi Perhatian, Pengunjung Wajib Bermasker!

“Taman sudah kami beri tanda kotak, sudah kami tanami juga. Kemungkinan pada September nanti tanaman sudah menjulang tinggi sehingga bisa meneduhkan,” ucap Widodo.

Widodo menjelaskan Subterminal Sangiran Sragen mestinya dibangun dengan dana miliaran rupiah. Namun, pembangunan kontruksi awal cukup menggunakan anggaran yang bersumber dari dana desa.

Selter Pedagang

Pada tahun depan, Widodo berencana mengalokasikan anggaran untuk pembangunan selter pedagang dan pemasangan paving block untuk menunjang program aglomerasi.

Persis Solo Dukung Wacana Gunakan Pemain U-20 di Liga 2

“Jarak subterminal dengan museum induk Sangiran [Sragen] itu kurang dari 1 km. Wisatawan bisa menggunakan dua cara untuk menuju museum induk,” papar Widodo.

Pertama dengan jalan kaki melewati jalan tembus sejauh 500 meter, kedua naik kendaraan shuttle travel.

"Kebetulan, jalan tembus sudah kami perbaiki secara bertahap sejak beberapa tahun lalu," beber dia saat diwawancara terkait Subterminal Sangiran Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya