SOLOPOS.COM - Museum Purba Sangiran di Sregan, Jawa Tengah. (Instagram)

Solopos.com, SRAGEN – Lahan seluas 7.000 meter persegi (m2) disiapkan untuk membangun Subterminal Sangiran di Dukuh Sangiran, Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen. Pemerintah Desa (Pemdes) Krikilan menyiapkan anggaran sekitar Rp250 juta untuk pengerasan lahan dan pembangunan jembatan penghubung subterminal itu dengan jalan Sangiran-Plupuh.

Kepala Desa (Kades) Sangiran, Widodo, mengatakan lahan yang disiapkan untuk Subterminal Sangiran merupakan tanah kas desa. Lokasinya berada tepat di sebelah barat Lapangan Desa Krikilan atau sekitar 100 meter timur Balai Desa Krikilan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pada tahun ini [2020] kami telah mengalokasikan anggaran senilai sekitar Rp250 juta dari dana desa untuk pengerasan lahan dan pembangunan jembatan. Mudah-mudahan Subterminal Sangiran itu sudah jadi sebelum Juli mengingat bus Transjateng akan beroperasi pada pertengahan tahun ini,” papar Widodo kepada Solopos.com, Minggu (23/2/2020).

Prabowo Subianto Kandidat Terkuat Capres 2024

Subterminal Sangiran nantinya berfungsi untuk menurunkan penumpang, khususnya wisatawan yang menaiki Transjateng dari Terminal Tirtonadi Solo. Dengan demikian, wisatawan akan lebih mudah berjalan-jalan di sekitar Sangiran.

“Semua pengunjung Sangiran nanti akan turun di Subterminal Sangiran. Nantinya, wisatawan akan diantar oleh shuttle menuju klaster-klaster Museum Manusia Purba atau ke objek wisata lain seperti Punden Tingkir maupun sumber air asin Sangiran. Shuttle itu nanti bisa berupa kereta kelinci atau kendaraan lain yang dikelola oleh Pokdarwis [Kelompok Sadar Wisata] dan BUMDes [Badan Usaha Milik Desa],” terang Widodo.

Widodo menegaskan pembangunan Subterminal Sangiran tidak akan merusak nilai dari Situs Sangiran. Menurutnya, pembangunan subterminal ini meminimalkan penggunaan bangunan fisik yang berpotensi merusak nilai situs.

Hasil Survei: Soeharto Presiden Favorit Rakyat Indonesia

Permukaan Subterminal Sangiran akan dilapisi paving block khusus dengan kualitas baik supaya kuat menahan kendaraan bertonase tinggi seperti bus pariwisata. Dalam jangka panjang, Subterminal Sangiran akan dilengkapi kios pedagang dan taman purba.

“Pembangunan kios pedagang dan taman purba nanti bisa sambil jalan. Kami berharap subterminal ini juga bisa difungsikan sebagai tempat bersantai atau berolahraga,” papar Widodo.

Sementara itu, transportasi jalur Terminal Tirtonadi Solo-Museum Sangiran-Sumberlawang Sragen menjadi rute pertama yang diluncurkan dalam layanan aglomerasi angkutan umum Soloraya dengan bus Transjateng. Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) memperkirakan layanan tersebut mengaspal pada Juli 2020 mendatang.

Diduga Ngantuk, Pemuda Cepogo Meninggal Tenggelam Saat Mancing di Umbul Melikan

Bus Transjateng dengan rute sepanjang hampir 30 kilometer itu melintasi 32 halte di tahap pertama dan bakal ditambah menjadi 64 halte di tahap kedua. Sesuai ketentuan, rute tersebut dilayani 19 unit bus ukuran sedang berkapasitas 33 penumpang.

Pada tahap pertama, Dishub Jateng menyiapkan 14 unit bus Transjateng. Enam perusahaan angkutan umum (PO) siap bergabung dalam konsorsium untuk pengadaan 14 bus Transjateng pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya