SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA–Anggaran subsidi elpiji 3 kilogram direncanakan dialihkan untuk pembelian kompor induksi atau listrik.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan rencana pengalihan anggaran subsidi elpiji 3 kilogram ke program pembelian kompor induksi atau listrik dilakukan untuk mengurangi volume dan nilai impor elpiji di tengah disrupsi pasokan energi hingga pertengahan tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Itu langkahnya perlu untuk mengurangi impor elpiji, pada prinsipnya seperti itu,” kata Tutuka saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (20/6/2022).

Tutuka mengatakan kebijakan pengalihan anggaran subsidi itu bakal dikerjakan sebagian besar oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Gatrik) Kementerian ESDM.

Ekspedisi Mudik 2024

Di sisi lain, dia mengatakan pengadaan elpiji 3 kilogram dan kompor induksi itu bakal berjalan secara paralel di masing-masing daerah.

Baca Juga: Penggunaan Kompor Induksi Lebih Aman, Praktis, Efisien, dan Nyaman

Nantinya pengalihan subsidi untuk kompor listrik diprioritaskan untuk daerah yang minim pasokan elpiji 3 kilogram.

“Jadi jangan ditumpuk-tumpuk, jalan masing-masing kalau ada sumber gas kita pakai gas kalau tidak ada sumber gas di kota-kota ya kita pakai listrik,” tuturnya.

Sebelumnya, PLN tengah mendorong realokasi anggaran subsidi elpiji 3 kilogram ke program percepatan penambahan rumah tangga pengguna kompor induksi.

Malahan PLN menargetkan dapat menggaet konsumen baru pengguna kompor induksi sebanyak 15 juta rumah tangga.

Dirut PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan langkah itu diambil untuk menekan beban subsidi elpiji 3 kilogram yang makin lebar akibat fluktuasi harga minyak mentah dunia hingga pertengahan tahun ini.

Baca Juga: Hemat Kompor Elpiji Atau Kompor Induksi? Ini Penghitungannya

Adapun harga keekonomian dari gas melon subsidi itu sudah terpaut Rp15.359 per kilogram dari harga jual eceran (HJE) yang ditetapkan sebesar Rp4.250 per kilogram pada tahun ini.

“Kami sedang godok program dengan pemerintah bagaimana subsidi untuk elpiji bisa dialokasikan untuk mempercepat penggunaan kompor induksi untuk pembelian kompor listrik bantuan dari pemerintah sehingga ada pergeseran dari LPG impor yang harganya sudah Rp18.000 per kilogram,” kata Darmawan saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI Ihwal usulan PMN Tahun Anggaran 2023, Rabu (15/6/2022).

Di sisi lain, Darmawan mengatakan harga keekonomian dari pengadaan kompor listrik hanya sekitar Rp10.350 ekuivalen dengan 1 kilogram elpiji.

Artinya, kata dia, potensi penghematan anggaran negara dari pengalihan subsidi elpiji 3 kilogram itu untuk program kompor listrik relatif besar di tengah fluktuasi harga minyak mentah dunia.

“Kami akan memberikan program matching per kilogram listrik ekuivalen dengan elpiji sekitar Rp7.000 ini sedang kita godok dengan pemerintah, mengalokasikan subsidi elpiji 3 kilogram saat ini yang Rp18.000 ke Rp11.000, ini kami matching tadinya subsidi Rp11.000 sekarang jadi Rp3.000,” ujarnya.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Subsidi LPG 3 Kg Bakal Dialihkan ke Kompor Induksi, Ini Penjelasan ESDM

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya