SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Bus Batik Solo Trans atau BST menunggu penumpang di areal parkir Bandara Adi Sooemarmo, Boyolali. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi. Bus Batik Solo Trans atau BST menunggu penumpang di areal parkir Bandara Adi Sooemarmo, Boyolali. (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO- Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) mendukung rencana pemerintah pusat yang akan mengucurkan subsidi untuk angkutan umum, khususnya armada Batik SoloTrans (BST).
Menindaklanjuti rencana subsidi tersebut, Kepala Dishubkominfo, Yosca Herman Sudrajad mengemukakan pihaknya mulai menyusun data jumlah keseluruhan angkutan umum yang beroperasi di Kota Bengawan dan akan memperhitungkan kebutuhan subsidi yang selanjutnya diusulkan kepada pemerintah pusat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami usulkan data tentang berapa jumlah angkutan umum dan angkutan massal, khususnya untuk subsidi langsungnya, sehingga tarif BST nanti tidak dinaikkan,” kata Herman yang saat dihubungi melalui Ponselnya tengah berada di Jogja, Rabu (21/3/2012).

Yosca menjelaskan pihaknya akan menghitung selisih tarif BST pascakenaikan harga BBM nanti, kemudian diajukan ke pusat agar mendapatkan subsidi.

“Contoh, tarif BST saat ini Rp3.000, nanti setelah harga BBM naik, misal kenaikan tarifnya mencapai Rp6.500, selisih tarif BST sebelum dan sesudah BBM naik dikalikan 9 bulan dikalikan load factor. Perkiraannya sekitar Rp350 juta-Rp400 juta per koridor,” paparnya.

Disebutkan Yosca, saat ini operasional BST di Kota Solo baru ada satu koridor. Sementara tahun ini pula, pihaknya berencana menambah dua koridor baru.

“Ya nanti diperhitungkan pula kebutuhan subsidi BST untuk tiga koridor,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya