SOLOPOS.COM - Foto sejumlah nota pembelian material yang dilakukan subkontraktor Masjid Sheikh Zayed Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO–Pembangunan Masjid Sheikh Zayed di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, tak hanya meninggalkan masalah dengan subkontraktor. Namun utang kepada toko material.

Salah satu subkontraktor yang belum mendapatkan pembayaran penuh atas jasa pembangunan Masjid Sheikh Zayed adalah, Ahmad Mustaqim, 24. Ahmad menjadi subkontraktor PT Galang Insan Nusantara.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ahmad mendapatkan pekerjaan untuk railing tangga menara, railing kembang kawung, dan pemasangan papan petunjuk nama. Ahmad bekerja mulai Oktober 2022 sampai November 2022. Selanjutnya melakukan pekerjaan revisi Desember 2022 hingga Februari 2023.

Ahmad mengatakan PT Galang Insan Nusantara adalah bagian subkontraktor dari pelaksana pembangunan Masjid Sheikh Zayed, PT Waskita Karya. Total piutang Ahmad dan rekannya dengan PT Galang Insan Nusantara mencapai sekitar Rp150 juta.

Ahmad menjelaskan sekitar Rp10 juta di antaranya merupakan piutang untuk toko material untuk pekerjaan tangga putar Masjid Sheikh Zayed Solo. Pekerjaan itu sebenarnya bukan bagian pekerjaan Ahmad, namun Ahmad membantu PT Galang Insan Nusantara belanja material.

“Beli atas nama saya. Jadi toko itu sudah lama kenal saya, saya biasa ambil barang di situ juga. Terus PT Galang itu kalau gak ada saya, gak bisa ambil ke sana, tanpa ngasih uang dulu,” kata dia, Kamis (8/6/2023).

Menurut dia, total belanja material sekitar Rp18 juta. PT Galang Insan Nusantara transfer kepada toko bangunan sekitar Rp8 juta. Masih ada utang kepada pemilik toko material. Pemilik toko material itu bertanya-tanya kepada Ahmad.

“Pihak toko kalau semua sudah jadi terus anu ,mau menagih ke Gibran katane,” ujar dia.

Sebelumnya, Ahmad mengadu ke Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka melalui Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS) sebanyak tiga aduan selama Mei 2023, masing-masing 13 Mei, 16 Mei, dan 22 Mei 2022.

Kepada Gibran, Ahmad, mengatakan mewakili teman-temannya sudah bekerja pada pembangunan Masjid Sheikh Zayed Solo, namun belum ada pembayaran penuh. Total tagihannya mencapai sekitar Rp150 juta. “Nyuwun tlg bantuanipun njeh mas,” tulisnya.

Aduan Ahmad itu selalu mendapatkan respons dari perwakilan Kantor Kementerian Agama, Erna Ustadah. Erna mengatakan telah meneruskan aduan itu kepada perusahaan terkait.

Dia mengatakan  PT Galang Insan Nusantara milik Abraham. Ahmad mengatakan kerap berkoordinasi dengan Abraham dan istri Abraham, Uko, dalam pengerjaan proyek.

Terpisah, Abraham tidak merespons permintaan konfirmasi Solopos.com  melalui Whatsapp dan telepon. Sementara itu, Uko, mengatakan telah menyerahkan permasalahan itu kepada kuasa hukum perusahaan. Dia tidak memberikan statement lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya