SOLOPOS.COM - Badrun Sholeh, warga Dukuh/Desa Pepe, Kecamatan Ngawen menerima uang ganti rugi (UGR) atas sawah milik keluarnya yang hanya kena 4 meter persegi untuk pembangunan jalan tol Solo-Jogja, Kamis (16/6/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Badrun Sholeh, 51, warga Dukuh/Desa Pepe, Kecamatan Ngawen menjadi salah satu warga pemilik lahan terdampak proyek tol Solo-Jogja. Dia hanya menerima uang ganti rugi (UGR) senilai Rp2,7 juta menyusul lahan miliknya yang terdampak tol hanya 4 meter persegi.

Badrun menjadi satu dari 17 pemilik bidang lahan terdampak tol di Kecamatan Ngawen yang menerima UGR di kantor Kecamatan Ngawen, Kamis (16/6/2022). Badrun menjadi penerima UGR terkecil pada pencairan tersebut. Badrun pun sepakat dengan nilai UGR yang diberikan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ya menerima soal nilai UGR. Hla yang kena mung pojokan [dari total luas sawah terdampak milik Badrun 2.017 meter persegi]. Sawah tetap digarap, tidak mengganggu irigasi,” jelas Badrun saat ditemui seusai pencairan UGR, Kamis.

Soal UGR yang diterima, Badrun menuturkan sudah menjadi kesepakatan keluarga besarnya seluruh UGR yang diterima disedekahkan ke masjid At Taqwa di kampungnya. Uang itu digunakan membuat tulisan nama masjid lantaran masjid tua di kampungnya tersebut belum memiliki papan nama.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sawah yang kena tol itu tanah warisan, masih atas nama almarhum bapak saya. Sudah saya rembukan dengan keluarga. Seluruh uangnya diserahkan ke masjid,” kata Badrun.

Baca Juga: Heboh Patok Kayu Berafia di Lahan Tol Klaten, PT JMM: Bukan Pelebaran!

Dia menjelaskan pembuatan papan nama itu sudah dia mulai. Biaya yang dikeluarkan membuat papan nama lebih besar dibandingkan nilai UGR yang diterima.

“Untuk membeli bahan sudah habis Rp3 juta. Saya kerjakan sendiri,” ungkap Badrun.

Badrun menuturkan, awalnya dia mengira sawah miliknya yang bakal terdampak tol separuh dari total luas sawah. Jika yang kena separuh sawah, Badrun berencana menggunakannya berangkat haji/umrah.

Baca Juga: Proyek Fisik Tol Sampai Ngawen, Rest Area Manjungan Klaten Tetap Unik

“Tetapi yang kena hanya seluas itu, akhirnya diserahkan ke masjid,” ungkap Badrun yang sehari-hari memiliki pekerjaan sebagai petani.

Kasi Pengadaan Lahan BPN Klaten, Sulistiyono, mengatakan ada 17 bidang lahan berupa sawah maupun pekarangan di Pepe yang menerima pencairan UGR, Kamis. Bidang lahan itu terdiri dari 16 bidang lahan di Desa Pepe dan satu bidang lahan di Desa Manjungan.

“Total nilai UGR yang dicairkan sekitar Rp22 miliar. Hari ini penerima UGR terbesar Rp4,4 miliar dan paling kecil Rp2,7 juta,” kata Sulis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya