SOLOPOS.COM - Pengunjung menikmati suasana sore di Telaga Claket di Desa Sendangijo, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Senin (29/8/2022). Sempat tutup dua tahun terakhir akibat pandemi Covid-19, Telaga Claket kini dibuka lagi dan akan dikembangkan ke depan. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRIObjek wisata Telaga Claket di Desa Sendangijo, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri kini mulai berbenah. Objek wisata yang mirip Danau Ranu Kumbolo itu sempat tutup selama dua tahun terakhir akibat Pandemi Covid-19. 

Penutupan itu berimbas pada kurangnya perawatan objek wisata. Sejumlah titik di Telaga Claket pun perlu sentuhan lagi agar lebih memanjakan mata para wisatawan, seperti spot foto dan penambahan taman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di Telaga Claket, Senin (29/8/2022) sore, objek wisata yang terletak di bawah Bukit Widodaren itu dikunjungi beberapa pasang muda-mudi.

Ekspedisi Mudik 2024

Mereka tampak menikmati keindahan Telaga Claket sembari duduk di gazebo dan taman. Sebagian lain berfoto di dermaga yang dibangun di dekat pintu masuk wisata. 

Salah satu pengunjung asal Polokarto, Sukoharjo, Nur Inayah, 20, mengaku baru kali pertama berkunjung ke Telaga Claket. Menurutnya, Telaga Claket sangat cocok dikunjungi saat sore hari sembari menikmati angin sepoi-sepoi dan memandangi telaga yang langsung berlatar bukit.

Baca Juga: Yuk Belajar sambil Berwisata Budaya di Museum Wayang Wonogiri

Ia berkunjung jauh ke Telaga Claket karena penasaran lantaran kerap muncul di beranda media sosial (medsos) miliknya. 

“Ini kali pertama saya datang ke sini sama temen saya. Tahu ini dari medsos, terus coba datang ke sini. Bagus sih, enak juga buat nongkrong. Tapi agak kecewa sedikit karena tidak sesuai ekspektasi. Saya kira bukitnya berwarna hijau, ternyata masih kuning. Mungkin karena kemarau juga, jadi rumput dan pohonnya menguning,” kata Nur Inayah saat berbincang dengan Solopos.com di Telaga Claket, Senin.

Dia melanjutkan, masih ada beberapa spot yang bisa dikembangkan menambah cantik wisata. Di antaranya menambah gazebo, taman, dan kuliner.

Ia mengaku kesulitan ketika hendak membeli makanan di Telaga Claket karena minim pilihan makanan. Meski begitu, Hendri tidak sungkan merekomendasikan Telaga Claket itu kepada temannya.

Baca Juga: Awal Mula Upacara Larung Ageng di Pantai Sembukan Wonogiri

Pengunjung lain yang berasal dari Bekonang, Sukoharjo, Toni Prasetya, 27, mengatakan sudah beberapa kali ke Sendangijo dan sudah beberapa kali melihat Telaga Claket. Tapi hari itu merupakan kali pertama dia masuk ke Telaga Claket.

Menurut dia, Telaga Claket sedikit ada perubahan terutama perihal perawatan. Sepengatahuannya sebelum pandemi, di tepi-tepi telaga terdapat tanaman bunga yang mempercantik Telaga Claket.

Kini tanaman bunga itu tampak berkurang dan sedang tidak berbunga. Namun hal itu tidak mengurangi suasana asri dan suguhan alami dari Telaga Claket. 

“Untuk spot foto yang berbentuk hati itu mungkin bisa dikembangkan lagi. Dulu itu juga banyak bunganya. Sekarang berkurang. Tapi secara umum masih oke dan patut dikunjungi lagi sih. Suasananya enak, adem, dan sejuk,” ujar Toni yang datang bersama teman wanitanya asal Klaten. 

Baca Juga: Pemkab Wonogiri Sambut Baik BRT Trans Jateng, Ini Buktinya

Staf pengelola Telaga Claket, Wahyudi, menjelaskan Telaga Claket sempat tutup selama pandemi Covid-19 dua tahun terakhir. Kondisi itu membuat objek wisata yang tak jauh dari Kota Wonogiri itu sedikit tidak terawat.

Jumlah pengunjung pascadibuka kembali pun menurun. Setiap hari, rata-rata pengunjung di Telaga Claket tidak sampai 20 orang. Padahal sebelum pandemi, pengunjung Telaga Claket lebih dari 20 orang.

“Untuk tiket masuknya 10.000/lembar. Jam buka Telaga Claket mulai pukul 07.00 WIB-18.00 WIB. Parkirnya gratis,” kata Wahyudi.

Pengelola sekaligus Kepala Desa (Kades) Sendangijo, Wagino, menyampaikan wisata yang sudah mulai ia bangun sejak sekitar 2007 itu akan dikembangkan lagi.

Baca Juga: Ewuh Grubyukan, Bagian Tradisi Pernikahan Jawa di Wonogiri

Dia berencana akan membangun tempat kuliner, cottage, dan waterboom di timur Telaga Claket. Tapi dia belum memberikan kapan hal itu akan terealisasi. 

“Ini sekarang lagi berproses. Memang selama tutup itu, agar kurang terawat, tapi dalam waktu dekat akan kami kelola lagi dengan baik,” kata Wagino saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya di Sendangijo. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya