SOLOPOS.COM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjawab pertanyaan wartawan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (12/4/2016). Gubernur DKI yang akrab disapa Ahok tersebut memenuhi panggilan KPK untuk dimintai keterangan terkait penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan lahan RS Sumber Waras.(JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A/dok)

Suap reklamasi Jakarta diwarnai tudingan Ahok bahwa Sekda DKI Saefullah bersekongkol dengan M. Taufik.

Solopos.com, JAKARTA — Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah menangkis tuduhan atasannya, Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama Ahok, yang mengatakan dirinya bersekongkol dengan Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik. Tudingan itu dilontarkan Ahok saat bersaksi sidang suap raperda terkait reklamasi Jakarta dengan terdakwa Mohamad Sanusi.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

“Kalau ditanya saya dekat sama Pak Taufik itu keliru. Yang deket itu justru Pak Ahok karena dulu mereka satu Partai Gerindra,” ujar Saefullah di Balai Kota DKI, Selasa (6/9/2016).

Dia menuturkan tuduhan Ahok yang mengindikasikan kedekatannya dengan Taufik untuk mengegolkan Gubernur DKI dari kalangan Betawi pada Pilkada Jakarta 2017 tak memiliki dasar yang jelas. “Kalau mereka dulu dekat kan jelas satu partai. Lha, sekarang saya kan belum pasti diusung Gerindra. Baru cerita,” katanya.

Sebelumnya, Ahok mengungkapkan ketidakpercayaannya kepada Saefullah pada saat sidang kasus dugaan suap raperda reklamasi dengan menghadirkan terdakwa M. Sanusi. Saat itu, Ahok menceritakan bahwa Kepala Bappeda DKI Jakarta, Tuty Kusumawati, pernah melaporkan bahwa M. Taufik menyebut dirinya setuju penghilangan kontribusi pengembang senilai 15% NJOP.

Pengacara Sanusi, Maqdir Ismail, meminta agar sidang menghadirkan kembali Saefullah dan Tuty untuk meng-crosscheck keterangan Ahok. Namun, Ahok meminta agar dirinya juga dihadirkan sekalian. Pada saat itulah pembicaraan melebar dan Ahok menyebut Saefullah bersekongkol dengan Taufik di belakang.

Menurut Saefullah, pantas atau tidak pantas ucapan Ahok tergantung perspektif yang bersangkutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya