SOLOPOS.COM - Akil Mochtar (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, ternyata punya alasan tersendiri mematok tarif Rp3 miliar untuk memenangkan pasangan calon Bupati Lebak Amir Hamzah-Kasmin. Fakta persidangan menguak bahwa Akil butuh uang sebegitu besar guna membagikannya pada orang-orang yang turut serta membantu penanganan perkara.

Hal itu terungkap dari bukti SMS dan percakapan via telepon yang dikirim Akil ke Susi Tur Andayani, kuasa hukum pihak Amir Hamzah. Susi yang dihadirkan sebagai saksi di persidangan juga mengakui hal tersebut.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Ya sudah kamu minta kawanmu siapin Rp3 miliar. Pak Akil tetap minta Rp3 miliar, biar enak bagi ke kiri dan kanan,” ujar Susi menirukan ucapan Akil di Pengadilan Tipikor, Jl. H.R. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/4/2014).

Namun sejauh ini menurut Susi, dia tidak tahu menahu kepada siapa saja uang itu akan dibagi Akil. Dirinya hanya tahu fakta bahwa panel Hakim yang menyidang perkara sengketa pilkada itu terdiri dari tiga orang. “Hakim lainnya Maria Farida dan Anwar Usman. Tapi saya tidak tahu maksud Pak Akil apa,” terang Susi.

Sebelumnya, di persidangan Amir Hamzah sempat memberikan kesaksian. Pada kesaksiannya Amir menyebut Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan turut membantu menyediakan duit Rp1 miliar dari Rp3 miliar yang diminta Akil. “Saya tahunya dari Bu Susi. Bang katanya Pak Wawan mau bantu,” ujar Amir di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Dalam kasus ini Susi Tur  Andayani diduga sebagai pihak penghubung suap antara Wawan dan Akil Mochtar dalam menghadapi persidangan sengketa Pilkada di Lebak. Lebih lanjut Amir menjelaskan, Susi Tur yang awalnya menyampaikan ada permintaan uang dari Akil Mochtar. “Ibu Susi bilang siapkan uang, kalau tidak pihak lawan masuk ke MK kemudian kalah,” katanya.

Karena tidak memiliki uang, Amir menolak permintaan tersebut. Namun Susi membujuk mantan Wabup Lebak ini agar mencari bantuan dana. “Tadinya Rp1 miliar, kemudian berubah jadi Rp3 miliar, akhirnya Rp2 miliar,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya