SOLOPOS.COM - Tifatul Sembiring (JIBI/dok)

Tifatul Sembiring (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

Tifatul Sembiring (JIBI/Bisnis Indonesia/Rachman)

JAKARTA – Toga irian warnanya merah/ Dijual orang di manokwari/ tega nian engkau fathonah/ jadinya kami dibully begini….

Begitulah untaian puisi bernada curahan hati dari Tifatul Sembiring, politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui akunnya di Twitter, @tifsembiring, pada 13 Mei 2013. Kicauan itu bisa dibaca bahwa pangkal masalah dari serangan opini negatif yang datangnya bertubi-tubi menyerang PKS adalah Ahmad Fathanah (AF), tersangka kasus suap impor daging sapi yang ikut menyeret Lutfi Hasan Ishaaq (mantan Presiden PKS) sebagai tersangka suap dalam kasus sama.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tentang sosok AF, Tifatul mengatakan,”AF bukan kader PKS, memanfaatkan LHI. Minta uang kepada Laguna, untuk kepentingan pribadi. Yang tertangkap tangan adalah AF, bukan LHI”. Tifatul juga menegaskan bahwa wanita-wanita yang terkait dengan kasus AF, sama sekali tidak ada kaitannya dengan PKS. “Kaitan AF dg bbrp wanita, itu adalah tanggung jawab pribadi AF. Di luar pengetahuan pengurus PKS. Dia bukan kader PKS,” tegasnya.

Sejak kasus ini mencuat dan menyerang citra PKS, Tifatul dan sejumlah politisi PKS tampil ke permukaan, melakukan pembelaan. Beberapa hari lalu, Tifatul sempat mengirimkan sejumlah tweet ‘pembelaan’, inilah beberapa kutipan tweet-nya:

1. Assalamu’alaikum wrwb, selamat malam tweeps sekalian. Semoga selalu dlm sehat dan semangat. Amien. Sy akan kultwit..
2. Pertama mengenai salah paham proses penyitaan mobil di DPP PKS oleh petugas KPK. Menurut sekuriti gedung petugas KPK tiba pkl 22.00 malam
3. Tapi menurut keterangan Johan Budi KPK tiba pukul 20.00 senin malam 6/5/2013. Jadi ada perbedaan 2 jam…
4. Menurut SG (sekuriti gedung) petugas tidak membawa surat penyitaan dan tdk jelas brp mobil dan mobil yg mana yg akan disita.
5. Ketika ditanyakan, petugas KPK menjawab “surat itu nanti saja, bisa menyusul”. Menurut Johan Budi, petugas KPK membawa surat penyitaan.

6. Menurut SG, petugas KPK berucap “Gedung PKS inipun bisa kami sita”. Mrk bersitegang SG tdk mau melepaskan mobil2 tsb. Lalu mobil disegel.
7. Pagi selasa 7/5 sy dpt info dr teman2, sy dalami. Berita2 ramai dg judul “PKS halangi penyitaan mobil2 milik LHI.
8. Info teman2 di DPP PKS mobil yg mau dibawa 6, pdhl mobil LHI hanya 1 dan 1 lagi kend operasional DPP. 3 lg mlk kader
9. Sy kontak Pak Johan Budi. Lalu sy kontak DPP PKS. Pernyataan AlMuzammil Yusuf-DPP, “Silakan sita mobil2 tsb, tapi buat berita acaranya”
10. Kesimpulan: Silakan disita mobil2 di gdg PKS yg diduga ada kaitan dg kasus LHI, tapi harus sesuai prosedur hukum.

11. Kedua ttg Ahmad Fathanah (AF) yg memang jadi biang masalah yg mencoreng nama PKS. AF bukan kader, bukan pengurus PKS #HormatiProsesHukum
12. AF berteman dg Pak Luthfi Hasan Ishaq (LHI) sjk dulu. AF pernah masuk penjara th 2005, terbukti wanprestasi voucher dan palsukan ttd LHI
13. Info lain yg perlu diklarifikasi AF pernah di hukum di Thailand dan Australia. Stlh bebas AF kembali merapat kpd LHI

14. AF memanfaatkan kedekatan dg LHI, diduga menjual nama LHI u/ dapatkan fee dan proyek2 u/ kepentingan pribadi.
15. Kaitan AF dg bbrp wanita, itu adalah tanggung jawab pribadi AF. Diluar pengetahuan pengurus PKS. Dia bukan kader PKS
16. Pernyataan isteri AF bu Septi, bhw AF bukan kader PKS. Ayu Azhari: AF menjanjikan kerjaan show. Vitalia: AF kasih mobil dan berlian
17. Dan wanita2 lain, terkait AF yg tidak ada hubungannya dg PKS. Kutipan media yg meng-ulang2 kata AF, LHI, Wanita2, terkesan satu kesatuan
18. Kesimpulan: AF bukan kader PKS, memanfaatkan LHI. Minta uang kpd Laguna, u/ kepentingan pribadi. Yg tertangkap tangan adlh AF bukan LHI.
19. Jadi uang rp 1 Milyar itu tidak sampai ke LHI, disita KPK dr AF. Sy pernah komentar:”Kasus LHI bukan penyuapan, tp percobaan penyuapan”
20. Ketiga, kasus LHI dan saksi2: LHI ditahan dr DPP PKS sehari setelah AF ditangkap. KPK menyangka bhw uang dr AF akan diberikan kpd LHI

21. KPK menyangka bhw LHI menggunakan pengaruhnya di Kementan untuk dapatkan tambahan kuota import daging sapi.
22. KPK menyangka LHI melalukan pencucian uang. Pengacara LHI, Pak Assegaf bertanya:”Pencucian uang yg mana? Wong uangnya blm diterima!”
23. Cacian thdp PKS merajalela, gambar2 kartun di socmed menyerang PKS. Sejumlah saksi2 dipanggil, isu seksi bagi media
24. Hadir: Mentan Suswono, Dirjen, mantan dirjen, Ridwan ptra KH Hilmi, Sekjen PKS, Bendum PKS, Jazuli, isteri LHI. Besok KH Hilmi Aminuddin
25. Hari senin 13/5 rencananya Presiden PKS Anis Matta. Adiknya Saldi Matta sudah. Tidak tahu siapa lg yg akan menyusul.

26. Wajar kader2 dan pengurus PKS bertanya ttg keadilan hukum. Ada kasus sebesar rp 1,3 Trilyun (rp 1.300 milyar) 2thn baru jadi tersangka..
27. Dan ybs tidak ditahan. Tapi LHI kasusnya rp 1 Milyar, uang belum diterima. Langsung ditahan, digelandang malam2 dari kantor DPP PKS?
28. Semua orang sama posisinya dihadapan hukum, hanya kader2 bertanya, mengapa ada perlakuan yang berbeda
29. Soal orang2 yg dipanggil KPK, orang awam kadang sulit membedakan mana tersangka mana saksi. Ada yg tanya apakah AF presiden PKS?..

30. PKS masih me-nunggu2 apa tuduhan thd LHI. Siapa sebenarnya yg salah. Semoga keadilan tetap tegak di negeri ini

31. Sebagai partai dakwah, kami tetap meng-islah bangsa ini, PKS akan terus berjuang demi kebaikan dan kejayaan Indonesia. Tak peduli cacian

32. Setiap perjuangan pasti ada rintangan dan cobaannya. Insya Allah kader2 PKS tetap tegar. Hingga mencapai “Kalimatullah hiyal ‘ulya”
33. Kita harus tetap #HormatiProsesHukum dinegeri yang kita cintai ini. Terimakasih atas kesabaran tweeps budiman tlh mengikuti kultwit ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya