SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, MALANG — Pasangan suami istri (pasutri) di Kabupaten Malang, Jawa Timur, SP, 52, dan TS, 52, yang ditemukan tak bernyawa diduga akibat gantung diri dulu dikenal pengusaha sukses. Tapi belakangan, kondisi perekonomian pasutri itu tak semoncer sebelumnya bahkan cenderung surut.

Bahkan beredar kabar pasutri itu memiliki utang. “Dulu usahanya sukses, punya usaha kayu, truk. Pokoknya sukses untuk ukuran warga di sini,” ungkap Sukardi, Ketua RW tempat korban tinggal, saat ditemui Detikcom di lokasi, Selasa (9/4/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Sukardi, usaha pasutri gantung diri itu terus berkembang hingga sang suami mampu membeli lebih banyak truk sebagai usaha transportasi dan menjalankan bisnis kayu.

“Truknya sampai banyak dulu, karena usahanya maju. Yang suaminya asli sini, dan memang ulet dalam usaha,” beber Sukardi yang rumahnya berseberangan dengan tempat tinggal korban.

Namun sejak setahun terakhir, bisnis yang dijalankan korban mulai surut hingga puncak beberapa bulan terakhir. Pasutri gantung diri ini kemudian banyak terlihat menghabiskan waktu dengan merawat cucunya. Anak dari putri tunggal korban yang tinggal di Bandung.

Beredar kabar, pasutri tersebut dililit utang namun seberapa besar utang mereka tak diketahui. “Yang kami dengar, apakah itu benar atau tidak, banyak utangnya. Berapa jumlahnya saya tidak tahu,” tambah Sukardi.

Sukardi bahkan sempat mendengar isu pasutri gantung diri itu tengah diburu bank untuk melunasi utang-utangnya. Sukardi menyampaikan SP sudah sebulan lamanya tidak pernah tinggal di rumah atau lokasi kejadian. 

“Suaminya tidak ada di sini, kayaknya baru pagi atau malam kemarin pulang. Karena saya tidak pernah tahu ada di rumah. Apa mungkin, karena diburu bank itu. Kalau istrinya kemarin jagongan di sini, seperti tidak ada masalah,” tuturnya.

Sementara itu, polisi memastikan kedua korban meninggal karena bunuh diri. Polisi meminta untuk tidak dilakukan visum dan autopsi.

“Hasil olah TKP dan pemeriksaan medis oleh dokter memastikan bahwa kematian korban murni bunuh diri,” terang Kapolsek Tumpang AKP Bambang Sidik Ahmadi di Mapolsek Jalan Raya Tumpang, Selasa.

Dia mengatakan tim dokter yang didatangkan untuk memeriksa kondisi pasutri gantung diri itu mengungkap kematian korban akibat kekurangan oksigen.

“Karena tersumbatnya pernapasan di bagian leher, akibat jeratan tali plastik (tampar) menjadi penyebab kedua korban meninggal,” ungkap Bambang.

Bukti lain memastikan kedua korban murni bunuh diri dengan gantung diri, kata kapolsek, dikuatkan dari ciri-ciri kematian kedua korban.

“Lidah menjulur, mengeluarkan kotoran, air liur keluar ditemukan pada jasad kedua korban. Bukti kekerasan juga tidak ditemukan. Ciri-ciri itu, menguatkan dan menambah bukti kuat penyebab kematian korban murni bunuh diri,” bebernya.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya