SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (freepik)

Solopos.com, SOLO-Sebuah studi dari peneliti Brasil dan University of Oxford menyebutkan penerima vaksin Sinovac perlu ditambah dengan booster dengan merek lain supaya membentuk proteksi dari varian Omicron. Merek lain apakah yang efektif membentuk antibodi? Simak ulasannya di info sehat kali ini.

Dilansir Bloomberg pada Sabtu (22/1/2022), pada responden yang menerima vaksin Sinovac dosis ketiga mengalami peningkatan antibodi dalam 28 hari kemudian. Namun, peningkatan antibodi ditemukan jauh lebih tinggi pada orang yang didorong dengan vaksin dari Pfizer Inc., AstraZeneca Plc, atau Johnson & Johnson.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hasil penelitian menunjukkan, booster Pfizer meningkatkan antibodi 152 kali, kenaikan terbesar di semua suntikan yang dipelajari. Sementara itu, peningkatan antibodi dari dosis ketiga CoronaVac hanya 12 kali lipat.

Baca Juga: Peneliti Uji Coba Vaksin Covid-19 Melalui Hidung

Penelitian ini dirilis pada Jumat (21/1/2022) di The Lancet yang melibatkan 1.240 responden di Brazil berumur 18 tahun ke atas yang telah mendapat suntikan Sinovac dalam 6 bulan terakhir.

Pendekatan booster dengan mencampur atau mix and match menunjukkan perlindungan antibodi yang lebih kuat terhadap Delta dan Omicron, dibandingkan dengan dosis ketiga vaksin Sinovac, yang dikenal sebagai CoronaVac. Hal ini sejalan dengan temuan dari penelitian lain yang mendukung jadwal peningkatan heterolog. Direktur Oxford Vaccine Group Sue Ann Costa Clemens mengatakan data ini menunjukkan respons luar biasa dari dosis ketiga vaksin Virus Corona dalam jadwal vaksin heterolog.

Baca Juga: Beda-Beda, Ini Efek Samping Vaksin Booster Pfizer, Moderna, AstraZeneca

“Data ini juga akan memandu negara-negara berpendapatan rendah dan menengah dalam menyiapkan program booster yang paling optimal dan terjangkau,” ujarnya seperti dikutip dari Bisnis.com pada Sabtu (22/1/2022).

Pada akhir tahun lalu, Sinovac Biotech Ltd., mengatakan perusahaan sudah memperkirakan kemerosotan pendapatan setelah beberapa penelitian menunjukkan keraguan kemanjuran vaksinnya terhadap Omicron, bahkan setelah suntikan booster. Sinovac dan Sinopharm, penyedia vaksin Covid-19 utama lainnya di China, mengandalkan teknologi vaksin yang lebih tradisional dan tidak aktif, sedangkan Pfizer menggunakan teknologi messenger RNA yang lebih baru dalam inokulasi mereka. Studi ini juga menemukan semua booster aman sebagai tindak lanjut dari dua dosis CoronaVac.

Baca Juga: Ruam di Kulit Efek Samping Vaksin Booster Setelah Sepekan Disuntik

Namun, temuan efeks samping ditemukan pada satu orang yang mendapat suntikan Johnson & Johnson dan dua orang yang menerima Pfizer. Efek samping serius muncul, tetapi semuanya pulih sepenuhnya. Salah satu keterbatasan penelitian adalah tidak mengukur kekebalan sel T, yang akan memberikan indikasi perlindungan terhadap penyakit parah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya