SOLOPOS.COM - Ilustrasi hunian konsep street mall (Bisnis.com)

Solopos.com, JAKARTA - Podomoro Golf View (PGV) menawarkan hunian berkonsep street mall di wilayah Depok Jawa Barat. Setiap outlet memiliki kemudahan aksesibilitas, space yang luas dan terhubung dari luar. Sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan cukup baik.

Assistant Vice President Marketing Podomoro Golf View, Rubby I. Widjaja, menjelaskan situasi tersebut menunjukkan aspek kesehatan tetap menjadi prioritas utama dalam menjalankan adaptasi kebiasaan baru.

Promosi Layanan Internet Starlink Elon Musk Kantongi Izin Beroperasi, Ini Kata Telkom

"Selain itu PGV terus memperhatikan setiap detil kebutuhan masyarakat yang mengakses dan beraktivitas di kawasan tersebut. Terutama memberikan solusi kepada penghuninya," katanya.

5 Film Ini Diklaim Bikin Melek Finansial, Mau Nonton?

Ekspedisi Mudik 2024

Rubby mengatakan komersial area dengan konsep street mall berbeda dengan mal pada umumnya yang lebih tertutup. Terdapat puluhan merek ternama yang tergabung dalam Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) yang akan memudahkan penghuni untuk mendapatkan berbagai kebutuhannya

“Kami mempersiapkan fasilitas dan layanan untuk konsumen dengan tahapan dan konsep yang matang. Di mana kemudahan bisa dicapai hanya dengan berjalan kaki saja atau bersepeda dari hunian,” tegas Rubby.

Rubby menambahkan PGV juga memiliki berbagai fasilitas lain termasuk pusat kuliner dan rekreasi Food and Beverage Riverside area yang dirancang seperti di San Antonio-Amerika Serikat atau Clarke Quay-Singapura.

Pemkot Solo Salurkan Bantuan 100 Handphone Kepada Pelajar Untuk PJJ, Ini Kriteria Penerimanya

Konsep untuk Milenial

Di sisi lain, kini para pengembang perumahan berupaya menyesuaikan pasar, seiring dengan tumbuhnya konsumen dari kalangan milenial. Tak cuma tempat tinggal yang ditawarkan, tetapi juga ada konsep menarik di dalamnya.

Di antara konsep yang berkembang saat ini, hunian di kawasan transit-oriented development (TOD) dan smart home cukup populer ditawarkan oleh pengembang. Konsep hunian tersebut dipandang sesuai dengan selera milenial, yang cenderung praktis, ekonomis, dan memudahkan mereka sebagai individu komuter.

Mengenai kawasan TOD, pengembang berupaya membangun hunian sedekat mungkin dengan akses transportasi. Jadi, tak ada lagi persoalan penghuni harus menempuh jarak berkilo-kilometer untuk menuju sarana transportasi umum. Sebaliknya, penghuni hanya cukup jalan kaki beberapa menit sudah tiba di stasiun atau terminal.

Wow, Ada Ratusan Pohon Kopi Liberica Berusia Tua Di Hutan Pinus Tirtomoyo Wonogiri

TOD booming di Jabodetabek sejalan dengan permasalahan kemacetan yang tak kunjung usai dan gencarnya pembangunan berbagai moda transportasi modern berbasis rel seperti lintas rel terpadu (LRT) dan moda raya terpadu (MRT).

Salah satu developer yang dikenal sebagai pengembang kawasan TOD adalah PT Adhi Commuter Properti. Anak usaha dari PT Adhi Karya Tbk. (Persero) itu mengembangkan sejumlah kawasan TOD yang terintegrasi dengan LRT Jabodebek.

Adapun bentuk huniannya berupa apartemen. Apartemen yang dimaksud adalah LRT City Bekasi Timur-Eastern Green (Bekasi, Jawa Barat), LRT City-Gateway Park Jaticempaka (Bekasi, Jabar), dan LRT City Royal Sentul Park (Bogor, Jabar).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya