SOLOPOS.COM - ilustrasi (wordpress)

ilustrasi (wordpress)

Boyolali (Solopos.com)--Penghentian impor sapi dari Australia membawa angin segar bagi Boyolali salah satunya. Harga sapi lokal yang mengalami penurunan tajam mulai bangkit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Peternakan (Disnakan) Boyolali, Dwi Priyatmoko menyambut baik penghentian impor sapi dari Australia. Terlebih Boyolali merupakan salah satu daerah penyuplai atau penyangga kebutuhan daging sapi di Jawa Tengah. “Daging sapi dari Boyolali disetor ke berbagai wilayah. Sebab, Boyolali merupakan salah satu penyangga utama daging sapi,” paparnya kepada wartawan, Kamis (9/6/2011).

Daging sapi yang disetor ke luar daerah mencapai 35-40 ton per harinya. Sementara sapi yang disembelih di rumah pemotongan hewan (RPH) di Kecamatan Ampel rata-rata 100 ekor sapi per harinya.  Beberapa waktu lalu, harga sapi di pasaran mengalami penurunan drastis. Saat kondisi tengah lesu, harga daging sapi hidup hanya Rp 18.000 per kilogram. Padahal sebelumnya, mencapai Rp 25.000 per kilo.  Sementara pascapenghentian impor sapi dari Australia, harganya mulai merangkak naik menjadi Rp 19.000 ribu per kilo.

(rid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya