SOLOPOS.COM - Tulisan Welcome to Geopark Gunungsewu terpampang di jalur bokong semar di Jalan Jogja-Wonosari, Kecamatan Patuk, Rabu (7/5/2014). (JIBI/ Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Stone Garden tinggal menunggu masa lelang.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul serius untuk membangun taman batu atau stone garden di kawasan Ngingrong, Mulo, Wonosari. Anggaran Rp885 juta untuk pembangunan gedung sudah dipersiapkan.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Diperkirakan pembuatan pusat kajian geopark ini menelan biaya Rp3,5 miliar. Dana murni menggunakan dana keistimewaan, yang didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Rp1,7 miliar. Dalam waktu dekat, pemkab akan mengajukan tambahan Rp1 miliar dari danais perubahan.

“Saat ini yang tersedia baru sekitar Rp885 juta. Tapi ini bukan menjadi masalah, sebab pemerintah pusat dan provinsi telah sepakat untuk membantu dalam pembangunan,” kata Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul Hary Sukmono kepada Harianjogja, Jumat (12/6/2015).

Keseriusan dalam membangun taman, dapat dilihat dari survei lokasi yang dilakukan oleh pemkab dengan dengan tenaga ahli asal Bandung beberapa waktu lalu. Dari sisi konsep, dinas juga telah menyelesaikan detail engineering design kawasan.

“Semua sudah siap, mulai dari lahan seluas 1,1 hektare hingga konsep kawasan. Saat ini tinggal masuk proses lelang, lalu masuk ke pengerjaan,” beber Hary.

Dia pun optimistis, museum ini bisa menjadi salah satu simbol pariwisata di Gunungkidul. Selain menjadi pusat telaah dan kajian batuan karts, lokasinya pun berada di jalur yang strategis menuju kawasan pantai.

“Selain letak, dari sisi pemandangan juga sangata indah. Nantinya untuk koleksi akan diambilkan batu-batuan dari kawasan pegunungan sewu,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekertaris Daerah Gunungkidul Budi Martono menambahkan, konsep yang akan dikembangkan seperti pengembangan museum batu di Korea Selatan. Harapannya, pembangunan tersebut selain untuk obyek wisata, juga menjadi pusat kajian kebudayaan.

“Kita memiliki kekayaan batuan yang melimpah. Nantinya, setiap koleksi batu akan diberikan penjelasan tentang periodiasi batu terbentuk, sehingga wawasan pengunjung akan bertambah luas,” katanya.

Dia menjelaskan, koleksi batu yang diambil tidak hanya fokus di wilayah Gunungkidul, batu-batu dari Wonogiri dan Pacitan juga akan dimasukan. Sebab dari sisi kewilayahan memiliki kesamaan, yakni berada dalam satu gugus kawasan karts Gunungsewu.

“Pembangunan ini, salah satunya untuk memperkuat keberadaan geopark Gunungsewu yang diusung pemerintah tiga kabupaten,” ulas Budi.

Terpisah, Kepala Sub Bagian Bina Pengadaan Barang dan Jasa Setda Gunungkidul Agus Subaryanto mengatakan, hingga saat ini proyek pembangunan stone garden belum masuk ke unit layanan pengadaan. Oleh karenanya, pekerjaan tersebut belum bisa masuk lelang, karena masih berada di dinas terkait.

“Belum ada, baik itu sekedar konsultasi juga belum pernah dilakukan,” kata Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya