SOLOPOS.COM - Minyak goreng (migor) curah yang dijual di salah seorang pedagang di Pasar Kota Wonogiri, Rabu (13/4/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Stok kebutuhan pangan di Wonogiri dipastikan aman menjelang Lebaran 1443 H/2022 M. Di sisi lain, Pemkab Wonogiri telah mendistribusikan stok minyak goreng (migor) curah di sejumlah pasar tradisional agar tak muncul gejolak di tengah masyarakat.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian dan Perdagangan (Dinas KUKM Perindag) Wonogiri, Wahyu Widayati, mengatakan sejumlah harga kebutuhan pokok turun hingga, Senin (18/4/2022). Hal itu seperti cabai rawit yang saat ini senilai Rp25.000 per kilogram. Di awal Ramadan, harga cabai rawit merah senilai Rp40.000 per kilogram.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Stok elpiji di Wonogiri juga sudah tercukupi hingga pertengahan Ramadan 1443 H/2022 M. Kebutuhan elpiji sudah ditambah sejak awal 2022, yakni sebesar 4,7 persen.

“Kuotanya sudah ada dan dikunci dulu,” terang Wahyu.

Baca Juga: Hanya 2 Jam OP, 1.500 Liter Minyak Goreng di Manyaran Wonogiri Ludes

Selain memastikan stok kebutuhan pangan menjelang Lebaran, Wahyu mengatakan Pemkab Wonogiri memfokuskan diri pada penyediaan migor curah di pasar tradisional. Pasokan migor curah telah datang sejak, Selasa (12/4/2022). Pasar pertama yang mendapat stok migor curah yaitu Pasar Kecamatan Jatisrono.

Kerja Sama

Setelah Jatisrono, tambah Wahyu, secara berturut-turut menyuplai di Sidoharjo, Ngadirojo, Eromoko, Pracimantoro, dan Baturetno. Stok yang didistribusikan di masing-masing kecamatan sebanyak 6.000 liter. Distribusi migor curah bekerja sama dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).

Dalam proses distribusinya, pedagang wajib memenuhi syarat, yaitu memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan menulis pakta integritas yang menyatakan mereka wajib menjual migor curah sesuai harga eceran tertinggi (HET), senilai Rp14.000 per liter dan 15.500 per kilogram (kg).

Baca Juga: Gandeng Bulog, Dinas KUKM Perindag Wonogiri Gelar OP Minyak Goreng

Ketentuan itu berguna sebagai bentuk pengendalian oleh Pemkab Wonogiri dalam menghadirkan harga migor curah agar terjangkau masyarakat.

“Kami bekerja sama dengan para pedagang biar stok migor curah tersedia cukup. Terutama untuk menyambut hari perayaan keagamaan Idulfitri,” kata Wahyu.

Pengelola Pasar Jatisrono, Naryo, membenarkan pedagang di Pasar Jatisrono telah mendapat stok migor curah pada pekan lalu. Ada 28 pedagang yang menerima pasokan migor curah sebanyak 6.000 liter dari PT PPI dan Dinas KUKM Perindag Wonogiri.

Baca Juga: Puji Tak Henti Berburu Minyak Goreng Murah di Wonogiri

Dari 28 pedagang yang menerima migor curah, hanya delapan pedagang yang memiliki NPWP seperti disyaratkan Dinas KUKM Perindag Wonogiri. Alasannya, kata Naryo, mayoritas pedagang di Pasar Jatisrono merupakan pedagang kecil yang tak begitu tahu soal NPWP.

“Dulu itu penyalurannya malam hari sampai keesokan harinya, sekitar pukul 04.00 WIB. Sebanyak 20 pedagang yang istilahnya nempil [numpang] migor curah di pedagang lain yang punya NPWP. Dan pendistribusiannya tidak rata soalnya tergantung apakah drum atau jerikennya mencukupi menampung migor curah apa tidak. Setelah pendistribusian, hingga kini tak ada kekurangan migor curah di Pasar Jatisrono,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya