SOLOPOS.COM - Sejumlah KPH di wilayah Umbulharjo mengantre bansos beras usai menjalani vaksinasi massal di XT Square, Senin (2/8).(Harian Jogja/Yosef Leon)

Solopos.com, JOGJA — Stok vaksin di Kota Jogja menipis. Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja mengubah strategi vaksinasi Covid-19. Kini vaksinasi difokuskan pada penyuntikan vaksin dosis kedua.

Kepala Dinas Kesehatn Kota Jogja, Emma Rahmi Aryani, mengatakan stok vaksin Sinovac terakhir ada 11.000 dosis. Stok vaksin ini ada di gudang dan tersebar di seluruh puskesmas di Jogja. Pemkot Jogja sedang mengajukan penambahan vaksin melalui Pemprov DIY.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Dinkes Jogja mengajukan permohonan vaksin secara berjenjang 100.000 dosis dan 240.000 dosis. Jumlah ini juga dalam rangka percepatan program Jogja Merdeka Vaksin. Pemkot Jogja menargetkan 70% Kota Pelajar ini sudah tervaksin pada 17 Agustus 2021.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Dua Sepeda Motor Adu Banteng di Mandala Krida, Dua Korban Meninggal di Lokasi Kejadian

“Stok menipis, sehingga untuk saat ini perlu dilakukan perubahan strategi vaksinasi. Tidak hanya mengejar sebanyak-banyaknya vaksinasi dosis pertama, tetapi lebih mengutamakan menyelesaikan dosis kedua terlebih dulu,” kata Emma, Senin (2/8/2021).

Adapun kebutuhan vaksin untuk vaksinasi dosis kedua sebanyak 51.000 dosis. Angka ini untuk jangka waktu sampai akhir Agustus 2021. Dari kebutuhan ini, stok yang tersisa tidak mencukupi. Sehingga Dinkes Jogja berharap stok kembali datang agar percepatan vaksinasi bisa lebih lancar.

Pengajuan tambahan vaksin dari Dinkes Jogja adalah untuk vaksin Sinovac dan Astrazeneca. Vaksinasi di Jogja menggunakan dua jenis vaksin tersebut. Sejauh ini, dari target 350.000 warga, baru 127.000 orang yang telah divaksin. Perhitungan ini untuk warga 12 tahun ke atas.

Baca Juga: Pengunjung Malioboro Jogja Dibatasi 200 Orang per Zona

Berharap Kebijakan Khusus

Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti, berharap ada kebijakan khusus untuk Kota Jogja terkait distribusi vaksin dari Pemerintah DIY. Hal ini lantaran Jogja gencar dalam vaksinasi.

Haryadi mengatakan distribusi vaksin perlu menyesuaikan dengan program yang berjalan di tiap daerah. “Jika programnya dilakukan agresif dan gencar, maka membutuhkan persediaan vaksin dalam jumlah banyak,” katanya.

Agar target gerakan Jogja Merdeka Vaksin bisa terpenuhi, maka capaian vaksinasi perlu 11.000 orang per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya