SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SEYEGAN: Harga gabah basah di tingkat petani mengalami kenaikan. Di Seyegan, Sleman, harga gabah basah rata-rata mencapai Rp300.000 per kuintal atau Rp3.000 per kilogram.

“Naik karena gabah sekarang langka. Banyak yang gagal panen akibat wereng. Disini dua kali gagal panen jadi stok minim,” ujar Priyono, 54, petani yang juga ketua RW 24 Dusun Krapyak 8, Margoagung Seyegan disambangi Harian Jogja, Senin (20/6).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, harga pasaran gabah biasanya bertahan di level Rp280.000 per kuintal dengan rata rata harga bawah berkisar Rp270.000 per kuintal.

Meski harga naik, sambung Priyono, tak serta merta menguntungkan petani. Sebab produksi panen turun total, sementara selisih harga tidak terlalu tinggi.

Priyono mencontohkan, setiap seribu meter lahan sawah, petani rata-rata mampu panen enam hingga tujuh kuintal, dengan catatan tidak diserang wereng. Dengan hasil tersebut, meski harga gabah stabil, petani tetap bisa
menikmati keuntungan.

“Sekarang naik sedikit tapi hasil panen turun drastis. Ada yang hanya satu kuintal, ada yang gagal total, ada yang dua kuintal. jadinya sama saja,” imbuh dia.(Harian Jogja/Sumadiyono)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya