SOLOPOS.COM - BERAS JATIM: Sejumlah truk pengangkut beras asal Surabaya, Jawa Timur antre membongkar muatan di Gudang Bulok Telukan, Grogol, Sukoharjo. Kamis (22/3/2012). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

BERAS JATIM: Sejumlah truk pengangkut beras asal Surabaya, Jawa Timur antre membongkar muatan di Gudang Bulok Telukan, Grogol, Sukoharjo. Kamis (22/3/2012). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

SUKOHARJO-Kendati Sukoharjo dikenal sebagai salah satu lumbung beras di Jawa Tengah, namun Gudang Bulog setempat kesulitan mencari pasokan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini diakui Kepala Gudang Bulog Telukan, Grogol, Sukoharjo, Joko Suwondo yang mengaku kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan beras. Diduga hal ini terjadi karena saat panen raya telah diborong tengkulak.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sebenarnya Bulog Telukan punya empat mitra usaha kerja dalam pemenuhan pasokan beras. Tapi sekarang mereka pasif, kalaupun ada hanya tinggal satu itu pun sudah sulit memenuhi kebutuhan pasokan dan membuat kami terpaksa mencari sendiri stok beras sehingga terpaksa mencari beras ke luar Sukoharjo,” ujar Joko ketika ditemui di ruang kerjanya, Kamis (22/3).

Selama ini pihaknya mayoritas mendapat pasokan beras dari Kabupaten Sragen sebanyak 90 persen, Kabupaten Karanganyar 5 persen dan Kabupaten Sukoharjo 5 persen.
Sulitnya mendapatkan pasokan beras dari empat mitra kerja usaha Bulog Telukan terjadi sejak Januari 2012. Hal itu terjadi karena sedikit demi sedikit para mitra kerja usahanya mengundurkan diri. Puncaknya terjadi pada awal Maret, mereka mengaku tak sanggup memasok beras karena berbagai alasan.

Di antaranya akibat faktor cuaca dan serangan hama, sehingga banyak petani gagal panen. Kalaupun panen hasilnya tidak maksimal. Selain itu juga karena adanya permainan di tingkat bawah oleh para tengkulak.

“Parahnya lagi hasil panen padi petani Sukoharjo sering dibawa tengkulak ke luar daerah. Ini semakim menyulitkan Bulog Telukan untuk memenuhi pasokan beras.”

Karena itu pihaknya berkoordinasi dengan pimpinan wilayah Kota Solo maupun pusat sehingga diputuskan mencari beras hingga ke luar provinsi yakni ke Surabaya Jatim.

“Kebutuhan pasokan beras di gudang Bulog Telukan sangat besar jumlahnya mencapai 928.485 kilogram. Kalau mengandalkan mitra kerja usaha di Sukoharjo sangat sulit. Kalau pun ada hanya sedikit sehingga jauh dari kebutuhan kami,” ungkap dia.

Joko menjelaskan besarnya kebutuhan pasokan tersebut karena akan dipergunakan untuk penyaluran beras miskin (Raskin). Dari 928.485 kilogram nantinya akan dibagikan kepada 61.899 rumah tangga sasaran (RTS) di Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya