SOLOPOS.COM - Seekor sapi kurban sumbangan Presidan Joko Widodo (Jokowi) diikat di kompleks Masjid Agung Solo sebelum disembelih, Sabtu (1/8). Sapi jenis limosin ini berbobot 1.030 kg. (Istimewa/Dok Masjid Agung)

Solopos.com, SEMARANG — Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Lalu Muhammad, menyebut stok hewan kurban untuk Iduladha di Jateng lebih dari cukup. Hal tersebut disampaikan Disnakkeswan dalam dialog Radio Parlemen Prime Topic yang diadakan di Best Western Premier Hotel, Sukoharjo, Jumat (18/6/2021).

Dikatakan, Provinsi Jawa Tengah memiliki peran penting mendukung kebutuhan hewan kurban di tingkat nasional, utamanya di wilayah Jabodetabek. Maka, Jawa Tengah tak perlu mendatangkan hewan kurban dari daerah lain. Saat ini, Disnakkeswan Jawa Tengah sedang menyiapkan sosialisasi penggunaan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) jelang perayaan Iduladha.

Promosi Meraih Keberkahan Bulan Syawal, Pegadaian Ajak Masyarakat Umrah Akbar Bersama

“Bahkan beberapa pekan sebelum Iduladha pun, bersama tim dokter hewan akan rutin turun mendatangi shelter-shelter atau penjual hewan guna memeriksa kesehatan hewan kurban,” jelas Lalu dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Angkatan Udara Israel Serang Gaza Lagi

Quatly Abdulkadir, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah, menyebut pentingnya pemantauan kesehatan hewan kurban sebelum dikonsumsi masyarakat. “Bahkan, harus ada penegasan setiap penjual hewan kurban harus menyertakan SKKH yang dikeluarkan instansi terkait,” tambahnya.

Dia juga menyebut, bahwa Iduladha pada tahun ini dapat menjadi momen bagi masyarakat untuk membantu sesama. Terutama kepada mereka yang terdampak pandemi Covid-19. “Berkurban itu sesuai tuntutan syariat. Ada nilai hubungan antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. Meski hanya beberapa potong daging yang diberikan, akan memiliki nilai berarti. Demikian juga bagi yang menerima, akan menjadikan kebahagiaan tersendiri,” ujarnya.

RPH Wonogiri Terbanyak

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, ada 125 rumah potong hewan yang beroperasi di wilayah tersebut. Wonogiri tercatat memiliki rumah potong hewan terbanyak dengan jumlah sebanyak 12 unit, disusul Grobogan dengan 10 unit, dan Kabupaten Kebumen dengan 8 unit rumah potong hewan.

Secara keseluruhan, sepanjang 2020, BPS Provinsi Jawa Tengah mencatat 66.360 ekor kambing dikirimkan keluar wilayah Jawa Tengah. Angka tersebut jauh lebih rendah ketimbang jumlah kambing yang dilaporkan masuk, yaitu sebanyak 24.314 ekor.

Baca Juga: AHY Temui Ridwan Kamil, Ngobrol Apa?

Sementara itu, untuk sapi potong, ada 81.257 ekor sapi yang dikirimkan ke luar wilayah Jawa Tengah. Kabupaten Blora dan Grobogan menjadi dua wilayah sentra penghasil sapi potong di Jawa Tengah.

Berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Tengah, jumlah populasi sapi potong untuk ternak kurban Iduladha di kedua wilayah tersebut masing-masing sebesar 267.193 dan 198.158 ekor. Di tingkat provinsi sendiri, pada 2020, populasi sapi potong dilaporkan mencapai 1.826.885 ekor.

Sementara itu, sentra peternakan kambing di Jawa Tengah dapat ditemukan di Kabupaten Wonogiri, dengan populasi kambing sepanjang 2020 berjumlah 385.018 ekor. Diikuti Kabupaten Purbalingga dengan jumlah 259.271 ekor kambing.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya