SOLOPOS.COM - Harga gas elpiji (LPG) 3 kg disebut-sebut akan naik. (Solopos Dok)

Solopos.com, SEMARANG – Persediaan elpiji subsidi 3 kg atau tabung gas melon di wilayah Jawa Tengah (Jateng) saat ini tinggal tersisa 34 persen dari kuota yang diberikan. Meski demikina, stok tersebut diklaim aman atau mampu memenuhi kebutuhan masyarakat di Jateng hingga akhir tahun 2022 nanti.

Hal itu diungkapkan Area Manager Communication, Relations, and CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah (JBT) Sub Holding Commercial and Trading PT Pertamina (Persero), Brasto Galih Nugroho, kepada Solopos.com di Semarang, Senin (12/9/2022). Ia mengatakan tahun 2022, Jateng mendapat kuota 1,172 juta metric ton tabung elpiji bersubsidi.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

“Hingga akhir Agustus 2022, penyerapan elpiji subsidi di Jateng mencapai 770.000 metric ton atau 66 persen dari kuota yang disediakan,” ujar Brasto.

Meski tersisa 34 persen, Brasto memastikan stok elpiji subsidi atau tabung gas melon di Jateng masih cukup hingga akhir tahun 2022. Hal itu dikarenakan distribusi penyaluran gas melon di Jateng terbilang masih on the track atau terjaga.

“Masih on track, yaitu realisasi 2/3 dari kuota hingga 2/3 tahun. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir karena kuota elpiji subsidi 3 kg masih cukup hingga akhir 2022 nanti,” jelasnya.

Baca juga: Digasak Maling, 122 Tabung Gas Melon di Gatak Sukoharjo Raib

Secara terperinci, Brasto menjelaskan penyaluran elpiji subsidi sepanjang Januari hingga Agustus 2022 mencapai 256,5 juta tabunng. Sementara untuk rata-rata permintaan harian mencapai 1,2 juta tabung.

“Pengawasan distribusi kami lakukan bersama aparat pemerintah daerah sebagai kordinator. Juga pihak kepolisian dan Pertamina Patra Niaga. Kami melakukan monitoring di level agen hingga pangkalan,” katanya.

Brasto pun mengimbau masyarakat tak perlu takut melapor bila menemukan adanya tindakan pindana atau penyalahgunaan elpiji maupun BBM bersubsidi. Salah satunya terkait adanya praktik pengoplosan elpiji subsis ke elpiji nonsubsidi.

Baca juga: Pertamina Tanggapi Ancaman Hacker Bjorka yang akan Retas Data MyPertamina

“Bila ada penyalahgunaan silakan masyarakat bisa melapor ke kepolisian,” imbau Brasto.

Sementara itu, seorang pekerja pangkalan elpiji 3 kg di Kota Semarang, Kensi Alzahro, mengaku stok tabung gas melon atau elpiji subsidi memang masih terjaga. Meski demikian, stok tersebut kerap habis menyusul tingginya permintaan dari konsumen.

“Stok aman, kadang sulit didapat karena permintaan tinggi. Meski demikian, enggak sampai kekurangan,” terang Kensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya