SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Minyak Dunia/Reuters

Foto Ilustrasi Minyak Dunia/Reuters

SINGAPURA-Harga minyak naik di Asia, Kamis (25/4), didukung oleh kenaikan yang lebih rendah dari perkiraan dalam stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan harapan penurunan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa, kata para analis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, bertambah 47 sen menjadi 91,90 dolar AS per barel di sore hari dan minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni meningkat 40 sen menjadi 102,13 dolar AS.

Ekspedisi Mudik 2024

“Harga didukung oleh data yang menunjukkan persediaan minyak mentah AS meningkat lebih rendah dari yang diperkirakan,” kata Tetsu Emori, kepala fund manager pada Astmax Asset Management di Tokyo, kepada AFP.

“Ini menunjukkan bahwa permintaan di Amerika Serikat sudah mulai pulih.”
Departemen Energi AS pada Rabu mengumumkan bahwa stok minyak di negara itu meningkat 900.000 barel dalam pekan yang berakhir 19 April lebih rendah dari perkiraan untuk kenaikan 1,2 juta barel.

Perubahan dalam persediaan minyak AS diawasi ketat oleh para pedagang karena mereka menunjukkan tingkat permintaan di konsumen minyak mentah utama dunia.

Harga juga didukung oleh spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) akan segera memangkas suku bunganya menyusul pengumuman data ekonomi buruk di Jerman pada Rabu.

“Data lemah baru-baru ini yang keluar dari Eropa dan AS juga telah meyakinkan para investor bahwa langkah-langkah stimulus lebih akan diambil,” kata Desmond Chua, analis pasar CMC Markets di Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya