SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pekalongan–Persediaan darah di Unit Transfusi Darah, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kini dalam kondisi kritis karena kesadaran masyarakat mendonorkan darah cenderung menurun.

“Hingga saat ini, stok kantong darah di unit transfusi darah hanya ada empat, sedangkan permintaan dari masyarakat yang membutuhkan darah cenderung meningkat,” kata Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Kabupaten Pekalongan, Lili Gunawan, Sabtu (19/6).

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Menurut dia, selama ini, PMI Pekalongan terus menggencarkan program jemput bola dengan tujuan menghimpun kantong darah dari para pendonor.

Ekspedisi Mudik 2024

“Program jemput bola ini sudah kami lakukan sejak awal 2010 dengan mendatangi para pendonor ke tempat mereka bekerja. Namun, karena permintaan kantong darah dari masyarakat terus meningkat maka stok pun kini semakin kritis,” paparnya.

Ia mengatakan sebanyak empat kantong darah yang masih tersimpang di UTD Palang Merah Indonesia Kabupaten Pekalongan itu, yaitu golongan darah ‘A’ dan golongan darah ‘O’ masing-masing dua kantong.

“Untuk golongan darah ‘B’ dan ‘AB’ saat ini kosong, padahal setiap harinya permintaan kantong darah meningkat,” ucapnya.

Ia mengemukakan, untuk mengantisipasi lonjakan permintaan kantong darah, PMI Pekalongan menerapkan kebijakan kepada keluarga pasien yang membutuhkan darah agar menyiapkan pendonor darah pengganti.

“Kebijakan donor darah pengganti ini perlu kami lakukan karena persediaan kantong darah di PMI semakin menipis,” katanya.

ant/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya