SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA—Harga beras hingga akhir tahun ini diprediksi tidak akan ada kenaikan drastis karena stok yang ada masih mencukupi. Operasi pasar yang dilakukan oleh Badan Urusan Logistik atau Bulog turut meredam kenaikan harga.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua DPD Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta Nellys Soekidi mengatakan memang terjadi kenaikan harga tetapi tidak terlalu signifikan. Operasi pasar (OP) yang dilakukan Bulog dinilai efektif meredam kenaikan harga.

“Dengan adanya OP ini mampu meredam harga beras. Sejak Senin pasokan beras dari beberapa daerah juga normal, rata-rata masih 2.000 ton/hari. Masih aman lah sampai akhir tahun,” kata Nellys, Rabu (19/12/2012).

Masyarakat, lanjutnya, tidak perlu khawatir dengan risiko kenaikan harga menyusul adanya masa paceklik karena sampai akhir tahun stok beras masih mencukupi dan OP juga rutin digelar oleh Bulog.

Harga beras di Pasar Induk Cipinang saat ini, paparnya, untuk IR 64 III mengalami kenaikan Rp300 per Kg menjadi Rp7.600 per Kg, IR 64 II naik dari Rp7.500 per Kg menjadi Rp7.700 per Kg, IR 64 I naik dari Rp7.600 per Kg menjadi Rp7.900 per Kg. Sedangkan untuk harga beras OP sekitar Rp7.100-7.400 per Kg.

“Rata-rata kenaikan saat ini hanya Rp200-Rp300 per kg saja. Saya memperkirakan tidak akan ada gejolak samai akhir tahun ini. Situasinya masih kondusif,” tegas Nellys.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya