SOLOPOS.COM - Edhy Rizwan, Kepala Bulog Sub Divre III Surakarta. (JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah)

Edhy Rizwan, Kepala Bulog Sub Divre III Surakarta. (JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah)

SOLO — Ketersediaan stok beras di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta dipastikan aman untuk sepuluh bulan ke depan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Subdivre III Surakarta, Edhy Rizwan menyampaikan posisi stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai 77.000 ton setara beras. Dengan penyaluran beras untuk warga miskin (Raskin) yang rata-rata 7.100 ton per bulan, maka stok ini dipastikan mencukupi kebutuhan hingga sepuluh bulan ke depan. “Paling tidak sampai dengan April 2013, stok beras Soloraya sangat aman,” kata Edhy, Selasa (10/7/2012).

Kendati demikian, Edhy juga menyebutkan volume penyerapan beras akhir-akhir ini mulai mengalami penurunan. Faktor datangnya musim kemarau membuat mayoritas petani mengalihkan tanamannya ke palawija. Jika sebelumnya Bulog bisa menyerap beras rata-rata 3.000 ton hingga 4.000 ton setara beras per hari, satu bulan terakhir hanya 1.000 ton hingga 2.000 ton setara beras per harinya. “Pengadaan memang sudah mulai berkurang. Tapi, sepanjang masih ada stok di tingkat petani, dan memenuhi standar, maka akan tetap kami serap.”

Edhy yang belum lama ini menggantikan pejabat sebelumnya, Tri Fajaryanto, juga menyampaikan bahwa kondisi stok di sebagian besar gudang di Soloraya ini berada di atas rata-rata stok normal. Bahkan, untuk gudang beras di Sragen, ketahanan stoknya bisa mencapai 15 bulan.

Mengenai prognosa beras, lanjut Edhy, tahun ini Bulog Surakarta ditarget bisa menyerap 143.000 ton setara beras. Per Jumat (6/7/2012) akhir pekan lalu, penyerapan beras sudah mencapai 70% dari prognosa yang ditetapkan. “Mudah-mudahan sampai Desember nanti kami bisa mencapai 100% target prognosa itu,” katanya.

Dengan kondisi stok beras yang aman, lanjut Edhy, maka dia pun berharap menjelang bulan Puasa ini harga beras di pasaran bisa tetap stabil. “Dari pantauan kami, perkembangan harga beras di pasaran juga masih relatif normal. Kalaupun ada kenaikan, harapannya tidak signifikan.” Dia menyebutkan, harga beras super di pasaran masih berkisar Rp8.700 per kilogram dan harga beras setara Bulog atau beras medium berkisar Rp6.500 hingga Rp7.000 per kilogram.

Edhy juga mengatakan, stok beras yang melimpah ini memungkinkan pihaknya untuk melakukan pemindahan beras ke daerah lain. Tapi, langkah ini juga mempertimbangkan manajemen stok nasional. “Mau dikirim ke mana itu tergantung manajemen stok nasional. Nanti akan dilihat dulu daerah mana yang kurang dan butuh tambahan stok beras,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya