SOLOPOS.COM - JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia Ilustrasi Beras Bulog

Stok beras, untuk Bulog didorong terus berinovasi

Harianjogja.com, JOGJA—Menyongsong tahun 2016, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre DIY akan melakukan sebuah perombakan sistem dalam penyerapan beras sehingga hasil akan lebih maksimal.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Perum Bulog Divre DIY M Sugit Tedjo Mulyono mengungkapkan, target yang sama ditetapkan untuk 2016 yakni sebanyak 65.000 ton yang terdiri dari 55.000 ton beras subsidi (rastra) dan 10.000 ton beras komersial. Untuk mencapai target serapan tersebut, Bulog seluruh Indonesia akan menerapakan sistem yang lebih baik.

Ekspedisi Mudik 2024

“Bulog akan bertransformasi. Tata cara pengadaan yang konvensional akan ditinggalkan,” ujar dia ketika  ditemui di kantornya, Rabu (23/12/2015).

Ia menjelaskan, Bulog akan membuat pola-pola penyerapan setiap bulan. Target serapan per bulan minimal harus tercapai sebanyak 90% di awal bulan. Sementara, untuk target selama satu tahun, harus bisa tercapai 70% pada Januari hingga April 2016. Untuk mencapai tujuan itu, Bulog akan melakukan pendekatan pada mitra. Selain itu, Bulog dengan aktif melakukan evaluasi sehingga mengentahui kelemahan yang dimiliki untuk diperbaiki.

Nantinya, kemasan beras akan dibuat menjadi 50 kg. Namun, penyaluran akan dilakukan dalam kemasan 15 kg sehingga akan ada proses curah di setiap gudang.  Langkah itu dinilai akan memudahkan kepala gudang untuk mengetahui kualitas beras. “Tidak akan ada alasan lagi seorang kepala gudang tidak mengetahui kualitas berasnya. Karena, saat proses curah dan pengepakan, dia bisa melihat berasnya,” ujar dia.

Sugit mengungkapkan, Bulog akan wajib mengetahui asal usul beras yang diserap, tidak hanya sebatas dari mitra tetapi sumber serapannya. Hal itu bisa memastikan tidak ada beras rastra yang diserap kembali. “Ke depan, kita bisa sebut beras ini dari petani a, b, atau c b. Mitra Bulog juga harus memiliki petani-petani binaan,” ujar dia.

Ia tidak memungkiri akan ada tantangan yang dihadapi yakni mitra yang belum memiliki binaan. Mitra itu akan kurang terbiasa. Bulog pun akan langsung memegang mitra binaan. Saat  ini ada  21 mitra Bulog dan enam Gapoktan di Kulonprogo. Tahun depan, akan menambah Gapoktan di wilayah Bantul dan Sleman.

Sementara itu, serapan beras oleh Bulog Divre DIY pada akhir tahun baru sebesar 87,28% dari target 65.000 ton atau sekitar 57.000 ton. Adapun target untuk serapan beras bersubsidi sebesar 55.000 ton dan komersial Rp10.000 ton. “Tetapi, untuk penyaluran rastra sudah 100 persen termasuk rastra ke-13 dan ke-14. Rata-rata serapan per hari  di akhir tahun in sebesar 110 ton hingga 120 ton,” ujar dia.

Pria yang mulai memimpin Perum Bulog Divre DIY awal Desember 2015 ini mengungkapkan, akan sulit untuk memenuhi target hingga akhir tahun karena waktu yang sudah terlalu mepet. Ia menjelaskan, meski demikian, Perum Bulog Divre DIY masih memiliki stok untuk penyaluran hingga 4,5 bulan ke depan. Saat ini, masih ada stok  sebanyak 18.200 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya