SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Madiunpos.com, KEDIRI — Stok beras di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Kediri, Jawa Timur, saat ini sekitar 8.000 ton. Jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat wilayah setempat sampai Maret 2019.

“Stok di gudang cukup sampai Maret, ada sekitar delapan ribu ton. Itu untuk operasi pasar, sebab hingga kini kegiatan stabilisasi harga dalam rangka ketersediaan pasar dari kenaikan harga tetap melakukan operasi pasar,” kata Kepala Bulog Subdivre Kediri Saidi di Kediri, Selasa (8/1/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terkait dengan operasi pasar, ungkap dia, Bulog melakukan di sejumlah pasar. Bulog juga melakukan kerja sama dengan para pemilik toko di pasar sebagai mitra, untuk penjualan beras bulog. Beras dijual dengan harga lebih murah ketimbang harga beras di pasaran.

Ekspedisi Mudik 2024

Di Kota Kediri, beberapa pasar misalnya di Pasar Pahing dan Pasar Setonobetek, Kota Kediri. Untuk Pasar Setonobetek Kediri, terdapat lima pedagang yang merupakan mitra bulog. Dalam setiap kiriman, bulog bisa mengirimkan beras hingga sekitar lima ton.

Bulog, tambah dia juga akan tetap melakukan operasi pasar sesuai dengan permintaan pusat. Dimungkinkan operasi pasar itu berlangsung hingga Maret 2019, atau sesuai dengan keputusan dari pusat. 

Lebih lanjut, Saidi mengungkapkan penyerapan Bulog Kediri pada 2018 hingga 29.000 ton dari target 32.000 beras. Penyerapan itu belum optimal, salah satunya karena panen gabah sudah selesai, sehingga tinggal stok. Stok gabah petani tak terbeli karena harganya di atas HPP Bulog.

Saidi mengaku belum mengetahui target penyerapan 2019 ini, sebab hingga kini belum ada keputusan dari Bulog pusat. Selain itu, pusat juga belum ada keputusan baru terkait dengan HPP gabah petani.

Lebih lanjut, ia mengatakan untuk panen saat ini kemungkinan juga mundur, sebab terpengaruh dengan cuaca. Hingga kini, curah hujan belum intensif, sehingga petani banyak yang belum melakukan tanam padi.

“Untuk 2019 kami belum tahu. Sepertinya panen mundur, kalau dilihat sampai Maret tidak ada panen. April mungkin sedikit-sedikit. Namun, jika di Jatim belum ada, kami cari di daerah lain yang surplus [gabah],” kata dia.

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya