SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Banten–Pasokan batubara untuk pembangkit listrik Indonesia masih mencukupi hingga 150 tahun. Sementara pasokan minyak cukup hingga 23 tahun dan gas untuk 63 tahun.

Demikian hal itu dikemukakan oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh usai kunjungan kerja bersama Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar ke PLTU Labuan, Banten, Kamis (10/12).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pembangkit di Indonesia masih akan menggunakan batubara sebagai bahan baku. Pasokan batubara kita masih tersedia cukup banyak hingga 150 tahun,” katanya.

Darwin menjelaskan, atas dasar itulah proyek 10.000 megawatt (MW) tahap pertama difokuskan pada pembangkit listrik dengan tenaga batubara. Saat ini, kebanyakan pembangkit listrik di Indonesia menggunakan bahan baku minyak.

Menurut Darwin, selain biaya yang lebih mahal, cadangan minyak dalam negeri juga jumlahnya tidak banyak, hanya cukup untuk 23 tahun.

Ia mengatakan, kebutuhan batubara seluruh pembangkit dalam proyek 10.000 MW membutuhkan pasokan batubara sebanyak 30 juta per tahun. Saat ini, pasokan tersebut sudah dipenuhi melalui berbagai kontrak sebanyak 27 juta per tahun.

“Pemerintah bersama PLN masih terus meneliti keberadaan batubara yang bisa dipakai. Tapi secara kandungan dan kontrak sudah bisa dibilang aman,” ujarnya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya